Kementerian Investasi Catat Nilai Kolaborasi Perusahaan Besar dengan UMKM Capai Rp2,7 Triliun
BALI, iNews.id - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berhasil meningkatkan kolaborasi perusahaan besar dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan nilai komitmen Rp2,7 triliun. Adapun capaian ini merupakan program kolaborasi penanaman modal asing (PMA)/penanaman modal dalam negeri (PMDN) dengan UMKM di 2021.
Hal ini disampaikan dalam acara Penandatanganan Komitmen Kerja Sama dalam Rangka Kemitraan Usaha Besar dengan UMKM di Hotel Mulia Resort, Nusa Dua, Bali, Sabtu (18/12/2021).
Deputi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Imam Soejoedi mengatakan, salah satu arahan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia adalah untuk meningkatkan realisasi investasi yang berkualitas, inklusif, merata dan bergeraknya sektor riil di daerah serta peningkatan pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya di tingkat nasional, tetapi secara regional.
Adapun salah satu program unggulan di BPKM adalah kolaborasi PMA/PMDN dengan para pengusaha lokal, diberikan ruang dan kesempatan hingga akhirnya bekerja sama dengan perusahaan besar.
“Dari 2020 menjadi 89 perusahaan PMA/PMDN yang terdiri dari 46 PMA dan 43 PMDN, secara jumlah UMKM kami laporkan naik signifikan 95,4 persen, 196 perusahaan menjadi 383 perusahaan,” ujar Imam, Sabtu (18/12/2021).
Imam menambahkan, secara nilai kontrak kerja sama kemitraan usaha besar dengan UMKM mengalami kenaikan, dari Rp1,5 triliun pada 2020 menjadi Rp2,73 triliun pada 2021.
Dia bersyukur karena hampir 80 persen sudah berkontrak, dan 20 persen sedang proses kontrak, karena saat ini sebagian besar pra kontrak karena prosesnya di 2022. Diketahui, pada 2020 ada kolaborasi 56 usaha besar dengan 196 UMKM.
Menurutnya, program-program Menteri Investasi dalam dua tahun ini sudah membuat terobosan luar biasa dan out of the box. Bahkan, Menteri Investasi sendiri yang memimpin langsung dan memberikan kepercayaan kepada jajarannya untuk mendorong dan mengeksekusi program-program yang telah dicanangkan.
“Sebagai contoh pertama, pada saat relokasi investasi, pak menteri telah membentuk tim khusus, Tim Mawar, diberi kepercayaan, secara langsung beliau mengawal dan diberikan kepercayaan untuk mengeksekusi langsung. Sekarang, sudah ada 23 (perusahaan) yang saat ini berinvestasi merelokasi yang awalnya dari China, Vietnam, Korea pindah ke Indonesia,” paparnya.