Kisah Anthony Robbins, Petugas Kebersihan Sukses Jadi Motivator

JAKARTA, iNews.id - Kisah Anthony Robbins sangat menarik untuk diulik. Pasalnya, Penulis sekaligus life-coach ini lahir dan tumbuh di keluarga miskin dan dia mengakui bahwa bahwa kehidupannya sejak kecil penuh dengan kemiskinan dan kekerasan.

Robbins kecil harus hidup sendiri karena dirinya diusir dari rumah oleh sang ibu yang membawa pisau ketika berusia 17 tahun dan secara fisik dilecehkan olehnya sebagai seorang anak. 

Baca Juga

Pertamina Mulai Pengoperasian Awal Unit RFCC Complex RDMP Balikpapan

Robbins yang dibesarkan di Hollywood Utara menjadi anak tertua dari tiga bersaudara. Ibunya kecanduan narkoba dan alkohol serta kerap berlaku kasar. Jadi, dia sejak kecil selalu melindungi kedua adiknya. 

Sementara itu, ayah tirinya adalah mantan pemain baseball liga kecil yang bekerja sebagai sales sehingga keluarganya kerap tidak mampu merayakan Thanksgiving dan Natal.  

Baca Juga

Kisah WNI Jualan Nasi Tumpeng di Singapura, Berawal Kangen Masakan Indonesia kini Laris Manis  

Kisah sukses Antony Robbins yang sudah menjalani kerasnya kehidupan sedari kecil membuatnya bertekad mengubah kehidupannya yang pedih menjadi batu loncatan untuk berkembang lebih baik. 

Pada umur 17 tahun itu, dia mulai bekerja sebagai petugas kebersihan sepulang sekolah dan membantu orang-orang yang pindah pada akhir pekan. Uang yang dihasilkan digunakannya untuk membantu keluarga. 

Baca Juga

4 Kisah Mengejutkan Hukuman Mati di Dunia, Ada Napi Lolos dari Maut karena Nadinya Tak Ditemukan

Seiring berjalannya waktu, hidupnya berubah sejak dia pergi ke seminar Jim Rohn. Dia bahkan rela menghabiskan gaji seminggu untuk pergi ke acara ini tersebut. 

Untuk informasi, Rohn adalah seorang marketing yang gemar berbicara di depan umum. Terinspirasi mantan bosnya, pengusaha John Earl Shoaff, Rohn mengembangkan filosofi kepemimpinan dan serangkaian pembicaraan di sekitarnya.

Baca Juga

Kisah Jay Chaudhry, Taipan Berharta Rp148 Triliun, Dulu Hidup Miskin Tanpa Listrik

Robbins memutuskan datang ke seminar Rohn saat dia sedang memberikan pidato pengembangan pribadi kepada para eksekutif dan karyawan di Standard Oil. Menurutnya pendekatan Rohn menawan dan dia mencoba mengaitkan isi seminar itu dengan kehidupan pribadinya. 

Usai seminar tersebut, dia mencoba untuk mendekati Rohn untuk mencari pekerjaan dan diterima. Sejak saat itu, dia mengembangkan energinya lebih tinggi, versi yang lebih personal dari apa yang dilakukan Rohn. Robbins mengasah pendekatannya di jalan melalui ratusan seminar di seluruh Amerika Utara.

Berkat kerja kerasnya Robbins mampu menjadi jutawan dengan buku terlaris pada usia 26 tahun. Hingga saat ini dia mengaku tidak melupakan jasa Rohn. Karena menurutnya Rohn mampu memberinya cara memandang kehidupan yang memungkinkannya untuk tidak berharap hidup menjadi lebih mudah, melainkan menjadi lebih baik. 

Bahkan melalui video penghormatan saat Rohn meninggal pada 2009, Robbins mengaku bahwa Rohn membuatnya menyadari rahasia hidup adalah bekerja lebih keras pada diri sendiri daripada pekerjaan atau apa pun karena dengan itu dirinya akan punya sesuatu untuk diberikan kepada orang-orang. 

Saat ini Robbins juga dikenal sebagai pendiri atau mitra di lebih dari 12 bisnis, termasuk Resor Pulau Fiji bintang 5 dan perusahaan yang membuat anggota badan prostetik buatan 3D. Perusahaan-perusahaan ini menghasilkan penjualan tahunan sebesar 5 miliar dolar AS.

Selain buku self-help, Robbins juga menulis buku tentang tips keuangan, menjadi konsultan kepemimpinan, hingga life-coach yang sering mengadakan seminar di berbagai negara. 

Untuk informasi pada 2017, Robbins telah menulis lima buku, empat di antaranya buku terlaris, termasuk Unlimited Power dan Awaken the Giant Within. Saat krisis keuangan menghantam Amerika Serikat (AS) pada 2014, dia menulis Money: Master the Game yang menjadi buku terlaris nomor satu dalam daftar New York Times. Pada 2015 dan 2016, dia masuk daftar Worth Magazine Power 100.

Itu tadi ulasan kisah sukses Anthony Robbins yang berjuang keras di kehidupannya dari menjadi petugas kebersihan hingga sukses menjadi motivator. Semoga kisahnya menginspirasi.

Editor: Aditya Pratama