Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Berkas Dilimpahkan, Nadiem Makarim Salam Hormat ke Guru di Hari Pahlawan
Advertisement . Scroll to see content

Kisah CEO Grab, Teman Nadiem di Harvard yang Ingin Jadi Pengusaha Sejak Usia 6 Tahun

Minggu, 05 Desember 2021 - 13:07:00 WIB
Kisah CEO Grab, Teman Nadiem di Harvard yang Ingin Jadi Pengusaha Sejak Usia 6 Tahun
Kisah CEO Grab Anthony Tan, Teman Nadiem di Harvard yang Ingin Jadi Pengusaha Sejak Usia 6 Tahun. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

SINGAPURA, iNews.id - Anthony Tan, CEO dan salah satu pendiri aplikasi pemesanan kendaraan terbesar di Asia Tenggara, Grab telah memiliki keinginan menjadi seorang pengusaha sejak usia 6 tahun. 

Dan tidak seperti kebanyakan anak lain, miliarder berusia 39 tahun itu tidak membiarkan keinginannya berubah. Sebaliknya, hasratnya untuk memulai sesuatu semakin kuat seiring berjalannya waktu. 

Dia mulai menunjukkan tanda-tanda menjadi seorang pengusaha pada usia 11 tahun. Usaha pertamanya adalah menjual sejumlah besar komik yang dibelikan orang tuanya. 

"Seperti setiap anak kecil, saya kecanduan komik, menyukai X-Men. Saya melihat anak-anak lain ingin memiliki apa yang saya punya, jadi saya bilang, 'Ayo kita jualan'. Jadi, saya mendapatkan uang tunai dan menghasilkan banyak uang," kata dia, dikutip dari Apac Entrepreneur, Minggu (5/12/2021). 

Tan lahir dari keluarga kaya Malaysia. Keluarganya pemilik salah satu grup otomotif terbesar di negeri tersebut, Tan Chong Motors. Namun, dibanding bergabung dengan perusahaan keluarganya, Tan yang dikenal ambisius sejak muda memilih untuk memulai bisnisnya sendiri.  

Tan kuliah di Universitas Chicago dan Harvard Business School untuk mempersiapkan dirinya memasuki dunia bisnis. Pertemuannya dengan pengusaha teknologi, termasuk salah satu pendiri YouTube Steve Chen membuatnya tertarik pada dunia teknologi. 

Saat kuliah, dia dan teman sekelasnya, Tan Hooi Ling mengikuti kompetisi usaha baru tahunan. Mereka membuat rencana untuk mengubah pasar taksi di Malysia, dan rencana tersebut dinobatkan sebagai runner up. Mereka menggunakan hadiah, tabungan, dan investasi dari ibu Tan untuk meluncurkan MyTeksi pada Juni 2012. 

Dia mengaku terinspirasi dari kakeknya yang menjadi sopir taksi, yang kemudian membangun bisnisnya sendiri. Pada 2014, perusahaan modal ventura global GGV mendukung pendanaan, diikuti oleh Tiger Global, Hillhouse Capital, dan Softbank Jepang. Grab berbasis di Singapura sejak kantor pusat perusahaan dipindahkan dari Kuala Lumpur pada 2017.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut