Kisah Christian Dior, Anak Tajir yang Jual Sketsa di Jalanan hingga Jadi Legenda Mode

Adiknya, Catherine bertugas sebagai anggota Perlawanan Prancis, ditangkap oleh Gestapo, dan dikirim ke kamp konsentrasi Ravensbrück, di mana dia dipenjara sampai pembebasannya pada Mei 1945. Pada 1947, dia menamai brand parfumnya dengan nama, Miss Dior sebagai penghormatan kepada saudara perempuannya itu.

Baca Juga

Kisah Sukses Bos Uniqlo, Anak Tukang Jahit Jadi Konglomerat Berharta Rp353,6 Triliun

Kemudian pada 1946, Marcel Boussac, seorang pengusaha sukses yang dikenal sebagai orang terkaya di Prancis, mengundang Dior untuk mendesain Philippe et Gaston, sebuah rumah mode Paris yang diluncurkan pada 1925.

Dior menolak karena ingin membuat brand baru dengan namanya sendiri daripada menghidupkan kembali merek lama. Pada 8 Desember 1946, dengan dukungan Boussac, Dior mendirikan rumah modenya.

Baca Juga

TP Rachmat Dulu Pernah Jadi Salesman, Kini Konglomerat RI Berharta Rp46,9 Triliun

Kendati di awal pendirian rumah mode, sejumlah pecinta busana sempat memprotes desain Dior karena terlalu menutupi bagian kaki, namun pada akhirnya desain busananya semakin diterima kalangan pecinta fesyen dan masuk dalam sejumlah nominasi penghargaan.

Christian Dior meninggal akibat serangan jantung mendadak saat berlibur di Montecatini, Italia, pada 24 Oktober 1957 di sore hari saat bermain kartu. 

Saat ini, rumah mode Christian Dior SE dikendalikan dan diketuai oleh pengusaha Prancis Bernard Arnault, yang juga merupakan bos LVMH, sebuah brand mewah terbesar di dunia. Dior memegang 42,36 persen saham dan 59,01 persen lainnya adalah LVMH.

Editor: Jujuk Ernawati