Kisah Kakek Pedagang Wayang Keliling di Kota Malang, Sukses Sekolahkan Anak hingga Jadi PNS dan TNI
"Saya belajar bikin wayang diajari ayah saya. Bahannya dari karton dan kulit. Beliau dulu seorang dalang. Ternyata saat itu peminat wayang lumayan bagus, jadi saya teruskan," ujar Sabar.
Setelah beralih berjualan wayang, Sabar dapat meningkatkan penghasilannya. Sehari-hari, dia bisa mendapat penghasilan hingga Rp500.000. "Satu wayang dijual mulai harga Rp 35 ribu untuk bahan karton dan Rp 500 ribu untuk bahan kulit. Kalau pendapatannya bisa bertambah ketika ada acara atau pertunjukan seni," ungkap Sabar.
Dia menuturkan, pernah meraup pendapatan hingga Rp3 juta dalam satu malam saja. Hasil itu didapat saat ada pertunjukan seni yang berimbas pada meningkatnya penjualan wayang buatannya.
Dari penghasilannya berjualan wayang keliling, Sabar bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari, bahkan membiayai sekolah ketiga anaknya hingga ke perguruan tinggi.
Kini, anaknya yang pertama berhasil menjadi anggota TNI AD dan berdinas di Kostrad, Cibinong, Bogor. Kemudian anak keduanya menjadi seorang guru di daerah Cileungsi. Serta anak ketiganya menjadi PNS di Tangerang.