Kisah OB Pernah Dimaki Sukses Jadi Pengusaha, Kini Punya 1.000 Outlet Ayam Goreng
JAKARTA, iNews.id - Kesuksesan bisa datang kepada siapa pun yang berjuang dengan gigih. Prinsip ini yang dipegang Nurul Afik, mantan office boy (OB) yang kini sukses menjadi pengusaha kuliner dan punya 1.000 outlet ayam goreng Rocket Chicken.
Rocket Chicken adalah salah satu restoran ayam goreng yang menjadi primadona di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyarakta (DIY). Bisnis pria yang akrab disapa Afik ini berkembang pesat sejak 2010.
"Sekarang kita sudah punya 1.000 outlet, dan akan nambah. Fokus di Jawa Barat dan mungkin ke Sulawesi," kata Afik dalam tayangan YouTube Cinta Quran TV, Sabtu (28/1/2022).
Kesuksesan Afik tidak datang dengan mudah dan tiba-tiba. Afik harus mengejar mimpinya dari titik paling rendah, bahkan harus menelan makian dan cacian.
"Saya lulus SMA nganggur 2 tahun. Dapat kerja jadi OB di restoran ayam goreng. Saya bahkan sempat diinjek-injek, dibilang 'kok kerja pakai topi, kan di ruangan AC, emang panas?'," ujarnya.
Meski begitu, restoran tempat kerja Afik memiliki jenjang karier terbuka, di mana semua karyawan bisa menjadi atasan jika memang memiliki kemampuan. Di situlah Afik membuktikannya.
Afik berhasil menduduki jabatan hingga mencapai Area Manager. Tak ingin stagnan, dia mencoba bisnis franchise ayam goreng dan menjual gorengan di pinggir jalan.
"Sampai akhirnya saya memutuskan untuk keluar, dan saya berpikir mendirikan Rocket Chicken. Diikuti 9 tim saya, kita buka outlet pertama tahun 2010," ujar Afik.
Dengan penuh perjuangan, Afik dan timnya membangun bisnis ayam goreng ini. Mulai dari outlet di Jawa Tengah, merambah ke Yogyakarta, lalu ke berbagai provinsi di Jawa. Kini, Rocket Chicken memiliki karyawan 10.000 orang yang tersebar di seluruh outlet-nya.
"Dan kami rencana mau merambah ke Jawa Barat dan Sulawesi, lalu Aceh, bahkan Papua," ucapnya.
Pandemi Covid-19 yang menghantam pada 2020 lalu juga berdampak pada bisnis Afik. Namun berkat manajemen dan kerja sama tim yang baik, dia tidak melakukan pengurangan karyawan atau pemotongan gaji.
"Bahkan saat pandemi yang lamar kerja juga banyak di kita, kita posisinya juga banyak," kata dia.
Editor: Jujuk Ernawati