Kisah Sukses Bos Nippon Paint, Lahir dari Keluarga Miskin Kini Berharta Rp204,203 Triliun
Pada 1950 ketika terjadi Perang Korea, bisnis cat Goh mendapat durian runtuh karena larangan ekspor. Revolusi industri di Singapura dan beberapa negara besar Asia membuat banyak bisnis booming, termasuk bisnis cat.
Goh kemudian mengajukan diri untuk berpartner dengan Nippon Paint of Japan. Goh mengambil risiko dengan porsi saham 60-40 dalam sebuah anak usaha patungan Nipsea Management Group. Berkat bisnis cat tersebut, dia menjadi konglomerat cat yang memegang merek Nippon di Asia.
Saat ini, merek Nippon Paint dijual di 15 negara di luar Jepang, dengan sekira 15.000 karyawan dan pabrik di 30 lokasi. Omzet tahunannya, diperkirakan mencapai 2,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp40,528 triliun.
Tak hanya menggeluti bisnis cat, Goh pun melebarkan sayap bisnisnya ke sektor properti. Selama bertahun-tahun, Goh menginvestasikan sebagian dari keuntungannya di bisnis cat menjadi properti dengan membangun pusat perbelanjaan, hotel, dan tempat tinggal.
Berbagai bisnis pun dia geluti baik distribusi ritel dengan mitra Jepang, bisnis manufaktur, kemasan khusus, logistik, makanan, bahkan mengoperasikan manufaktur di Amerika dan perusahaan pertambangan di China.