KNKT Kantongi Data Rekaman Percakapan Sriwijaya Air SJ-182
Dia menjelaskan, KNKT sudah melakukan beberapa rangkaian investigasi untuk menyelediki penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182, yang jatuh pada 9 Januari 2021, dalam rute penerbangan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta tujuan Bandar Udara Internasional Supadio, Pontianak.
Pesawat ini merupakan jenis Boeing 737-500 registrasi PK-CLC nomor penerbangan SJ-182 dengan diawaki oleh 2 pilot, 4 awak kabin dan 56 penumpang.
Tiga hari pasca terjadinya kecelakaan yaitu pada 12 Januari 2021, Flight Data Recorder (FDR) telah ditemukan dan hasil data yang telah diolah oleh KNKT telah diumumkan kepada publik melalui laporan awal investigasi (preliminary report), pada 10 Februari 2021.
Sampai dengan berakhirnya proses pencarian para korban SJ-182 yang dipimpin Basarnas pada 22 Januari 2021, CVR belum ditemukan. Untuk itu, KNKT melanjutkan proses pencarian CVR di sekitar area ditemukannya FDR.
Pada 26 Januari 2021 sampai dengan 14 Februari 2021, tim KNKT bersama dengan tim penyelam dari Pulau Pari (Kepulauan Seribu) melanjutkan pencarian CVR dengan pembuatan perimeter 50x50 meter di bawah air oleh para penyelam. Proses pencarian CVR juga melibatkan metode penyemprotan lumpur di sekitar penemuan FDR oleh para penyelam, namun demikian proses ini tidak mendapatkan hasil.
Ada beberapa kendala yang harus dihadapi dalam pencarian CVR. Salah satu yang menjadi kendala utama dalam proses pencarian CVR ini adalah cuaca dan jarak pandang yang terbatas di bawah air.
Meskipun demikian, pada 15-21 Februari 2021, tim penyelam dari Dinas Penyelamatan Bawah Air TNI AL (Dislambair TNI AL) bergabung dalam tim penyelam. Proses pencarian masih dengan menggunakan metode visual.