Konsumen Digital ASEAN Bertambah 70 Juta Orang Selama Pandemi, RI Tertinggi
Dengan semakin banyaknya pembelian online, layanan fintech seperti 'buy now, pay later', dompet digital dan mata uang kripto menjadi lebih luas. Dalam tiga bulan pertama tahun ini, 88 persen dari ekuitas swasta dan investasi modal ventura di wilayah tersebut mengalir ke sektor teknologi dan internet, dan 56 persen masuk ke teknologi keuangan.
"Kami melihat ledakan tiga kali lipat di fintech. Tidak hanya regulator yang menghilangkan hambatan regulasi, kami juga akan melihat arus modal yang deras tanpa gesekan," kata Dmitry Levit dari Cento Ventures.
Dompet digital menjadi pilihan pembayaran yang disukai bagi 37 persen responden, sedangkan 28 persen lebih suka uang tunai. Adapun 19 persen responden memilih kartu kredit atau debit, dan 15 persen untuk transfer bank. Filipina, Malaysia dan Vietnam melihat keuntungan terbesar dalam dompet digital, masing-masing tumbuh 133 persen, 87 persen, dan 82 persen.
Laporan tersebut menyebut, digitalisasi cepat di Asia Tenggara selama pandemi Covid-19 membuktikan peluang besar dalam ekonomi digital kawasan tersebut.
"Wilayah ini akan menjadi pasar yang berkembang setidaknya selama 10 tahun ke depan seiring munculnya vertikal, industri, dan produk baru," ujar Justin Hall, mitra di Golden Gate Ventures.
Editor: Jujuk Ernawati