Krakatau Steel Bukukan Kenaikan Pendapatan 7,76 Persen
"Parameter kinerja ini menjadi sebuah nilai positif bagi Krakatau Steel dan kami yakin akan semakin lebih baik lagi di tahun 2018 ini,” kata Tambok.
Untuk perkembangan proyek strategis, saat ini progress fisik pembangunan Pabrik Baja Canai Panas #2 (Hot Strip Mill/HSM #2) telah mencapai 58,39 persen per tanggal 28 Februari 2018 lalu. HSM #2 ini akan menambah kapastias produksi HRC perseroan sebesar 1,5 juta ton per tahun dan akan mulai beroperasi pada triwulan IV 2019.
Sementara itu, Direktur Pemasaran perseroan, Purwono Widodo mengatakan bahwa ada banyak tantangan yang mungkin dihadapi Krakatau Steel pada tahun ini, salah satunya mewaspadai dampak dari pengenaan bea masuk baja dan aluminium oleh Amerika. Dengan pengenaan bea masuk tersebut ada kemungkinan China akan semakin gencar melempar produk bajanya ke negara-negara Asia, termasuk Indonesia.
"Jika pengalihan ekspor itu terjadi, baja paduan China yang bebas bea masuk anti dumping akan membanjiri Indonesia. Ini dapat mengakibatkan perdagangan yang tidak adil," ujar Purwono.
Ia berharap pemerintah bisa mengambil tindakan dan melindungi baja lokal dari perdagangan tidak adil itu. Salah satu bentuk perlindungan itu dengan menegakkan aturan-aturan peningkatan penggunaan produksi dalam negeri (P3DN) dan prasyarat tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
Editor: Ranto Rajagukguk