Krisis Industri Penerbangan, 1.806 Pilot Delta Airlines Rela Pensiun Dini
ATLANTA, iNews.id - Maskapai Penerbangan Amerika Serikat (AS), Delta Airlines mencapai kesepakatan dengan serikat pekerja dengan 1.806 pilot menyetujui program pensiun dini. Keputusan tersebut di tengah kondisi maskapai terbesar kedua di dunia berdasarkan jumlah penumpang itu mengalami krisis terburuk dalam sejarah akibat Covid-19.
Seiring dengan resesi yang tengah dialami AS pada kuartal II tahun ini, ikut memperparah hancurnya permintaan perjalanan udara yang dialami Delta sejak beberapa bulan lalu. Dalam sebuah memo kepada para pilot, kepala operasi penerbangan Delta John Laughter mengatakan, perubahan pada permintaan perjalanan udara membuat maskapai terus merevisi perkiraan pemulihan dalam beberapa tahun ke depan.
"Selain 1.806 pilot yang menyetujui program pensiun dini, cuti juga tetap menjadi pilihan terakhir, dan kami terus terlibat dengan Asosiasi Pilot Jalur Udara Internasional (ALPA) untuk menemukan solusi demi mengurangi atau menghindari cuti sama sekali," ujar juru bicara Delta dikutip dari Reuters pada Sabtu (22/8/2020).
Pihak Delta telah memberikan peringatan kemungkinan adanya cuti massal kepada 2.258 pilot. Sementara itu, Dewan Eksekutif Utama (MEC) dari ALPA mengatakan dalam sebuah pernyataan, pihaknya berharap adanya opsi sukarela untuk para pilot yang serupa dengan program di maskapai besar lainnya.
Sebelumnya, pada awal Agustus 2020 Delta juga telah mengatakan sebanyak 3.000 dari total 20.000 orang pramugari akan segera dirumahkan, dengan skema unpaid leave alias cuti tanpa mendapatkan gaji. Keputusan tersebut akan diberlakukan selama 4-12 bulan ke depan.
Delta juga tengah mempertimbangkan opsi lain agar bisa menghindari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada puluhan ribu pramugari itu.
Editor: Ranto Rajagukguk