Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pembangunan 2 Tower Darurat di Bireuen Hampir Rampung, Pemulihan Listrik Aceh Dikebut
Advertisement . Scroll to see content

Kurangi Emisi Karbon, Kementerian ESDM Akan Pensiunkan 33 PLTU Batu Bara

Rabu, 16 November 2022 - 11:30:00 WIB
Kurangi Emisi Karbon, Kementerian ESDM Akan Pensiunkan 33 PLTU Batu Bara
PLTU Kalbar-1 di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan memensiunkan sebanyak 33 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara. Langkah itu, untuk mengurangi emisi karbon

Menurut Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mengatakan penutupan 33 PLTU batu bara merupakan langkah konkrit dari roadmap transisi energi untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

Roadmap transisi energi itu berisi dua program utama, yaitu supply dan demand. Dimana dari sisi supply, salah satu caranya ialah dengan mengurangi penggunaan pembangkit listrik berbahan baku batubara (PLTU).

"Kita sedang melakukan kajian untuk memensiunkan 33 unit PLTU," kata Arifin pada Acara Partnership in Climate Action di Nusa Dua, Bali, dikutip Rabu (16/11/2022).

Dia menjelaskan, sektor energi ikut andil dalam menyumbang emisi karbon, yaitu mencapai 38-40 persen dari total keseluruhan emisi karbon secara nasional. 

"Itu setara dengan lebih dari 450 juta CO2 per tahun," kata Arifin dalam siaran pers, Rabu (16/11/2022).

Terkait dengan itu, Pemerintah Indonesia mengambil langkah konkrit guna melakukan berbagai mitigasi dampak negatif dari hal tersebut, salah satunya adalah dengan menjalankan transisi energi. 

Indonesia bahkan telah menetapkan target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat, sejalan dengan Paris Agreement yang disepakati secara global.

Arifin mengungkapkan, untuk mencapai NZE pada tahun 2060, pemerintah telah membuat roadmap transisi energi hingga tahun 2060 yang dibagi menjadi setiap lima tahun.

"Kita merencanakan per lima tahun, mencanangkan target berapa juta ton emisi yang harus kita kurangi, dan hal apa saja yang harus dilakukan dalam kurun waktu lima tahun," kata Arifin.

Dia memaparkan, hingga tahun 2060, pemerintah akan membangun pembangkit listrik sebesar 600 GW, yang berbasis dari energi baru terbarukan (EBT).

Untuk mencapai hal tersebut tentu bukan hal yang mudah, karena proses transisi energi memerlukan pendanaan yang sangat besar. Selain itu, akses teknologi yang masih terbatas juga menjadi kendala dalam transisi energi.

"Karena itu, transisi energi perlu dukungan dan kolaborasi dari banyak pihak, karena tidak mungkin hanya dilakukan oleh pemerintah saja," ungkap Arifin.

Untuk diketahui, dalam roadmap transisi energi, target pengurangan emisi hingga tahun 2025 yaitu sebesar 231,2 juta ton CO2, sedangkan di tahun 2030 pemerintah menargetkan pengurangan emisi CO2 mencapai 327,9 juta ton.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut