JAKARTA, iNews.id - PT PLN (Persero) berhasil membangun menara darurat (tower emergency) untuk mengalirkan listrik menggantikan menara yang roboh akibat terjangan Badai Siklon Tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa waktu lalu.
Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN, Syamsul Huda, mengatakan pembangunan menara darurat awalnya ditargetkan rampung selama 1 bulan mengingat medan yang sulit karena hujan, angin dan tanah longsor.
Bahlil: Pembelian BBM Subsidi di Wilayah Banjir Sumatera Tidak Perlu Pakai Barcode
"Perkiraan awal kita membutuhkan waktu 30 hari atau 1 bulan, namun dengan bantuan relawan PLN, TNI, dan masyarakat mampu diselesaikan dalam waktu 10 hari yang berarti lebih cepat dari target semula," ujar Syamsul dalam konferensi pers, Senin (19/4/2021).
Dia menjelaskan, tower emergency yang dibangun tersebut, untuk menggantikan dua menara Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) bertegangan 70 kilo Volt (kV), di Desa Tunfeu, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang, NTT, yang patah dan roboh akibat diterjang Badai Siklon tropis Seroja.
Syamsul menjelaskan, dengan ketangguhan dan kompetensi teknis yang sangat baik, kendala dan tantangan yang ada bisa diatasi dengan berdirinya menara darurat.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku