Luhut soal Konflik Rempang: Rakyat Pada Umumnya Mau, Tak Ada Masalah

JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara terkait konflik antara warga dengan aparat gabungan di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau beberapa pekan lalu. Menurutnya, masalah tersebut terjadi karena persoalan komunikasi.

Luhut menuturkan, bentrokan tersebut pecah karena belum terjalin komunikasi yang baik antara pemerintah maupun aparat kepolisian terkait pembebasan lahan.

Baca Juga

Airlangga Sebut Insentif Pajak Lintas Sektor Berlanjut hingga 2026

"Ya rempang itu mungkin ya sekarang lagi mau slow down. Saya pikir mungkin kemarin pendekatannya belum pas, tapi selama saya yang menangani banyak pembebasan lahan tak ada masalah," ujar Luhut saat ditemui di Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Luhut menambahkan, pembebasan lahan di Pulau Rempang bisa diselesaikan tanpa adanya kekerasan yang terjadi. Luhut mengklaim bahwa masyarakat Pulau Rempang sebenarnya mau untuk direlokasi.

Baca Juga

Temui Masyarakat Rempang, Bahlil: Pemerintah Tak Akan Langgar Hak-Hak Warga

Dia menyebut, sudah ada tim yang berkunjung ke wilayah tersebut untuk menyosialisasikan terkait apa saja yang akan diberikan pemerintah kepada warga terkait dengan pembebasan lahan tersebut.

"Rakyat itu pada umumnya mau, ndak ada masalah. Karena kalau meraka direlokasi ada yang mau dikasih rumah, pekerjaan, sekolah dan sebagainya dan juga uang saja cash, kemudian yang provokator pasti ada. Itu perlu dipisah-pisahkan. Jadi saya kira tidak ada masalah," ucapnya.

Baca Juga

Bahlil Tegaskan Investasi Xinyi Group di Pulau Rempang Harus Tetap Berjalan