Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kasus LPEI, KPK Sita Area Konsesi Tambang Batu Bara Senilai Rp1,6 Triliun
Advertisement . Scroll to see content

Masuk Bisnis Energi, IATA Akan Akuisisi Perusahaan Tambang Batu Bara

Jumat, 15 Oktober 2021 - 13:30:00 WIB
Masuk Bisnis Energi, IATA Akan Akuisisi Perusahaan Tambang Batu Bara
Masuk bisnis energi, IATA akan akuisisi perusahaan tambang batu bara
Advertisement . Scroll to see content

Rencana transaksi tersebut merupakan langkah strategis bagi IATA untuk memanfaatkan momentum yang timbul dari lonjakan harga komoditas  batu bara yang berkelanjutan.  IATA meyakini akuisisi ini tidak hanya akan mendongkrak prospek bisnis, tetapi juga secara signifikan menguatkan nilai perusahaan karena IATA mengubah kepentingan bisnisnya dari sektor transportasi dan infrastruktur ke sektor energi.

Sementara itu, dalam beberapa bulan belakangan ini, harga batu bara Newcastle melonjak hingga menyentuh angka 269,5 per ton pada bulan ini, harga tertinggi sepanjang masa. Harga saat ini berada di level 245 dolar AS per ton. Kenaikan ini turut mendorong harga batu bara di Indonesia.

Kenaikan permintaan listrik di China, larangan informal Beijing atas impor batu bara dari Australia, lonjakan permintaan listrik di India, gangguan pasokan di negara-negara penghasil batubara seperti Australia, Afrika Selatan dan Columbia, dan kenaikan harga gas alam telah memicu kenaikan substansial.

Harga batu bara diperkirakan akan tetap tinggi karena pasokan yang terus menyusut. Permintaan di China dan bagian lain dunia terus meningkat, bahkan akan meningkat lebih tinggi karena musim dingin yang akan datang sebentar lagi, pembukaan kembali ekonomi pasca pandemi dan banjir di provinsi Shanxi, pusat penambangan batu bara terbesar di China. 

Menurut data National Bureau of Statistics (NBS) China, batubara merupakan sumber energi utama di China, dengan kontribusi hampir 60 persen dari total penggunaan energi nasional, yang banyak digunakan untuk pemanasan, pembangkit listrik, dan pembuatan baja. Sementara India telah memerintahkan pembangkit listrik untuk mengimpor 10 persen batu bara untuk campuran, pembalikan tajam dari arahan sebelumnya untuk menggunakan batu bara domestik.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut