Mayoritas Kandidat Berbohong saat Wawancara Kerja, Ini Solusinya
NEW YORK, iNews.id - Kebanyakan perusahaan menggunakan teknik wawancara kerja tatap muka (in person job interview) saat merekrut pegawai. Namun, cara itu dinilai tidak ideal untuk mendapatkan pegawai terbaik di antara kandidat yang ada.
Dikutip dari Inc, Minggu (23/9/2018), studi yang dilakukan oleh Ron Friedman, psikolog sosial dan pengarang buku "The Best Place to Work" menyebut, 81 persen kandidat berbohong saat menjawab pertanyaan yang diajukan pewawancara.
Dalam bukunya, Friedman mengatakan, situasi yang tercipta saat wawancara kerja telah mendorong kandidat untuk tidak jujur karena alasan yang sederhana: itu menjadi satu-satunya jalan untuk mendapat pekerjaan.
"Dengan kata lain, katakanlah jika saya diwawancarai untuk sebuah pekerjaan dan Anda bertanya kepada saya soal keahlian yang tidak dimiliki, jelas saya tidak akan mengaku saya tidak punya kaena saya tidak akan mendapatkan pekerjaan itu," kata konsultan sekaligus pengarang buku "Lead Change", Marcel Schwantes.
Dia menyebut, wawancara kerja selama ini sering memberikan impresi yang salah kepada pewawancara. Pasalnya, medium wawancara kerja hanyalah tanya jawab semata.