Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : iNews Media Group Campus Connect di Unsoed, Mahasiswa Didorong Melek Pengetahuan Investasi
Advertisement . Scroll to see content

Medco Gencarkan Investasi di Hulu Gas untuk Transisi Energi

Sabtu, 24 September 2022 - 21:15:00 WIB
Medco Gencarkan Investasi di Hulu Gas untuk Transisi Energi
Logo PT Medco Energy Internasional Tbk (Medco). (Foto: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Medco Energi Internasional Tbk (Medco) bakal menggencarkan investasi di hulu gas seiring upaya perseroan dalam mendukung transisi energi.  

Direktur Utama (Dirut) Medco, Hilmi Panigoro, mengungkapkan komitmen perseroan terhadap transisi energi dari bahan bakar berbasis fosil menjadi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan.

"Dalam proses transisi energi, peran gas untuk memastikan ketahanan energi nasional sangat penting seiring pemanfaatan EBT yang masih belum andal, mengingat emisi karbon yang dikeluarkan gas pun lebih rendah dari minyak," kata Hilmi, dikutip Sabtu (24/9/2022).

Menurut dia, pertumbuhan cadangan minyak akan lebih rendah dari gas pada tahun 2050. Selain itu, tekanan dari transisi energi membuat belanja modal (capital expenditure/capex) para raksasa migas untuk eksplorasi minyak akan turun pula.

Dia menuturkan, permintaan terhadap minyak akan tetap besar, tidak terkecuali di Indonesia. Dengan begitu, dia berkomitmen menjajaki investasi lebih besar untuk eksplorasi di hulu migas.

"Perusahaan seperti Medco ya saya tidak ada pilihan, kita mesti kontinyu untuk invest di oil and gas untuk menambah produksi nambah cadangan. Indonesia dan Asia ini masih membutuhkan cadangan dan produksi baru," ujar Hilmi di Jakarta, dikutip Sabtu (24/9/2022).

Dia menjelaskan, Medco masih fokus mempertahankan level produksi. Salah satunya dari proyek gas Blok Corridor, di mana Medco baru akuisisi seluruh aset ConocoPhillips Indonesia Holding Ltd. (CIHL). Hilmi menyebut sedang mereview untuk menentukan potensi cadangan gas di blok tersebut.

Hilmi mengungkapkan, selama 40 tahun terakhir Medco telah berhasil melakukan berbagai eksplorasi dan mendapatkan cadangan baru. Dia meyakini jika blok-blok yang dikelola Medco masih memiliki banyak potensi.

Hingga saat ini, lanjutnya, 75 persen produksi Medco datang dari gas, kurang lebih sekitar 120.000 barel minyak ekuivalen per hari. Sementara sisanya adalah minyak, hanya berkisar 40.000 barel per hari.

"Minyak masih tetap diperlukan jadi kita tetap cari sumber di minyak, tapi ya menurut saya hari ini yang remaining cadangan di Indonesia lebih banyak gas dibandingkan minyak," ungkap Hilmy.

Meski demikian, Hilmi belum bisa membeberkan akan mengakuisisi atau berinvestasi di proyek gas apa saja, menyusul akuisisi Blok Corridor. Menurut dia, Medco akan mempertimbangkan seluruh potensi dan peluang.

"Kita selalu lihat peluang itu (akuisisi blok gas). Jadi kalau tumbuh dua macam, ada organik dengan eksplorasi bisa secara akuisisi, dua-duanya kita lihat," ujar Hilmy.

Sementara itu, dia juga belum bisa memastikan akan mengikuti Lelang Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi (WK Migas) di tahun 2022. Hal tersebut lantaran pihaknya harus mempertimbangkan faktor geologis dan fiscal terms.

"Buat perusahaan seperti kita kuncinya adalah commerciality, feasibility, keekonomian dari proyek tersebut. Kalau memang kombinasi antara risiko dan keekonomiannya menarik, ya kita pasti akan masuk," tutur Hilmy.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut