Mendag: Kopi Lampung Jadi Komoditas Ekspor Paling Diminati di Mesir
"Dari persentase ekspor biji kopi yang kita lakukan sekitar 79 persennya dari Lampung utamanya robusta, sisanya campur dari berbagai daerah. Jadi pabrik kopi di sini bisa kita datangi agar bisa makin banyak yang kerja sama ke Mesir," ucap Mendag.
Dia menyampaikan, upaya memaksimalkan perdagangan kopi itu juga bisa semakin meningkat, bila Mesir dapat berbagi resep pengolahan kopi yang dicampur dengan berbagai rasa, untuk dikembangkan di Indonesia.
"Di sana kopi robusta dicampur dengan huzelnut atau yang lainnya. Kalau kita bisa bertukar resep bisa dikembangkan atau lakukan hilirisasi di sini jadi bisa memperluas pemasaran," ujarnya.
Dia menambahkan akan terus menjalin kerja sama dan menjadikan Mesir sebagai negara penghubung perdagangan menuju pasar Afrika yang memiliki target pasar mencapai 1,4 miliar jiwa.
"Kerja sama akan terus dipererat, kemarin dibangun juga misi dagang dengan para pengusaha di sana dan ada potensi kontrak senilai Rp13 triliun untuk komoditas sawit, kertas, kayu, dan rempah-rempah termasuk kopi," kata Mendag.
Adapun total perdagangan antara Indonesia dan Mesir pada 2022 sebesar 1,5 miliar dolar Amerika Serikat. Nilai tersebut terdiri dari nilai ekspor Indonesia ke Mesir sebesar 1,3 miliar dolar AS dan nilai impor Indonesia dari Mesir sebesar 226 juta dolar AS.
Mesir menjadi pasar terbesar kedua tujuan ekspor kopi Indonesia ke pasar global. Ekspor kopi Indonesia ke Mesir pada tahun lalu tercatat sebesar 82 juta dolar AS, dengan tren pertumbuhan 12,12 persen dalam lima tahun terakhir (2018-2022).
Editor: Jujuk Ernawati