Mendag Zulhas Sebut Februari-Maret 2023 Tidak Impor Baras, Ini Alasannya
Presiden Jokowi pun memerintahkan Bulog untuk segera menyerap pasokan beras di lapangan bersama Mendag dan Mentan. Meski aturannya berhasil diubah karena Bulog kini bisa membeli dengan harga maksimal alih-alih harga minimal seperti sebelumnya, pemerintah tidak menemukan pasokan beras untuk dibeli.
"Kita carilah beras, beli Rp10.000 per kg, tidak ada juga. Itu sudah minggu kedua. Mau beli gabah Rp6.000 per kg juga tidak ada karena belum panen, mana ada gabah? (Harga) beras masih naik terus karena orang tahu stok Bulog sedikit, confidence (kepercayaan) pasar terganggu," ujar Mendag.
Di tengah kondisi harga beras semakin tinggi dan pasokan yang tidak kunjung ada, akhirnya Presiden Jokowi memutuskan impor beras.
"Akhirnya satu bulan mencari beras tidak ada, Bulog harus operasi pasar, tinggal 300.000 stoknya. Akhirnya diputuskan kepada Mendag, impor 200.000 ton dan 300.000 ton beras sampai Januari 2023," ucap dia.
Mendag Zulhas menuturkan telah meminta Bulog untuk menghabiskan pasokan mereka untuk operasi pasar. Itu dilakukan guna menekan kenaikan harga beras yang hingga saat ini masih cenderung naik. Permintaan itu disampaikan lantaran pasokan beras impor akan segera datang.
"Kita minta Bulog agar berasnya dihabiskan saja untuk operasi pasar agar bisa menekan harga yang sekarang terus masih naik. Masih cenderung naik, belum turun-turun harga beras. Saya minta dihabiskan. Toh nanti Februari kan beli. Bulog masih takut-takut karena enggak ada pengalaman kayak kita. Kalau kita kan sudah biasa pertarungan lapangan, jadi biasa," tuturnya.
Editor: Jujuk Ernawati