Mendag Zulhas Tegaskan Pentingnya Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi: Pahami Risiko dan Manfaat
"Ini karena terbatasnya pemahaman masyarakat terhadap perdagangan berjangka komoditi, selain itu, masih terdapat pelaku usaha yang tidak taat, sebab masih ada celah di peraturan yang ada," kata Didid.
Selama 2022, Bappebti mencatat sejumlah pengaduan masyarakat terkait perdagangan berjangka komoditi. Angka ini meningkat dibanding 2021.
Didid mengatakan, terdapat dua jenis pengaduan dari masyarakat yakni investasi legal dan investasi kepada pialang tetapi tidak memahami cara kerja perdagangan berjangka komoditi.
"Selalu yang digaungkan adalah untung 10 persen per bulan. Investasi di mana pun tidak ada yang untungnya tetap. Ini yang akan kami sampaikan dan dalam investasi selalu melekat risiko kerugian atau keuntungan. Jangan sampai saat rugi baru mengadu," ujarnya.
Editor: Aditya Pratama