Mengenal Aplikasi Temu asal China yang Disebut Bisa jadi Ancaman Baru bagi UMKM RI
"Model bisnisnya yaitu F to C atau Factory to Consumer. Jadi semua barang akan diproduksi 80.000 pabrik yang terhubung dengan ekosistem mereka di China dan langsung bisa dikirimkan ke konsumen seluruh dunia tanpa perlu perantara," tutur Fiki.
Selain itu, Fiki mengungkapkan aplikasi Temu memiliki modal yang besar untuk promosi dan diskon harga barang yang diperjualbelikan. Mengutip informasi yang diperoleh dari Wall Street Journal, Fiki menjelaskan, Temu sudah menghabiskan modal miliaran dolar AS.
"Untuk Iklan berdasarkan report dari Wall Street Journal, TEMU sudah menghabiskan 1,7 miliar dolar AS atau 27,7 triliun rupiah untuk iklan di tahun 2023 dan diperkirakan tahun 2024 akan meningkat jadi 3 miliar dolar AS atau lebih kurang 48,9 triliun rupiah," ucap Fiki.
"Sementara untuk memberikan diskon, promo, voucher, dan hadiah diperkirakan Temu menghabiskan dana mencapai 15,5 triliun rupiah," kata dia.
Editor: Puti Aini Yasmin