Menhub Dorong Perbanyak Angkutan Feeder untuk Tingkatkan Penumpang LRT Sumsel
Pemerintah berkomitmen untuk mengutamakan penggunaan Angkutan massal di kawasan perkotaan, seperti halnya di kota Palembang. Untuk itu, pengembangan angkutan massal seperti LRT Sumsel yang merupakan LRT pertama yang ada di Indonesia, harus terus dilakukan.
Kota Palembang menjadi salah satu kota percontohan pengembangan angkutan massal perkotaan, karena memiliki layanan angkutan massal yang cukup lengkap mulai dari bus, LRT, angkot, sampai ke angkutan sungai dan danau, yang saling terhubung.
“Sejak diluncurkan pada tahun 2018, perkembangan LRT Sumsel luar biasa. Tahun 2019 penumpangnya mencapai 2,6 juta orang. Sempat menurun pada 2020 dan 2021 akibat pandemi Covid-19 hanya 1,5 juta penumpang. Kemudian, pada tahun 2022 melonjak menjadi 3 juta lebih. Tahun 2023 ini kita harapkan naik signifikan menjadi 4 juta orang per tahun,” ucap Menhub.
Saat ini jumlah angkutan feeder LRT Sumsel (Angkot Feeder Musi Emas) yang telah beroperasi sebanyak 51 unit, yang tersebar di tujuh rute dan beroperasi mulai pagi hingga malam hari dari pukul 05.00 WIB-19.16 WIB.
Terdapat tujuh rute perjalanan angkutan feeder, yakni koridor 1 (Talang Kelapa-Talang Buruk) dan koridor 2 (Asrama Haji-Sematang Borang) Koridor 3 (Asrama Haji-Talang Betutu), Koridor 4 (Stasiun Polrestabes-Perumahan OPI), Koridor 5 (Stasiun DJKA-Tegal Binangun), Koridor 6 (Stasiun RSUD-Sukawinatan), dan Koridor 7 (Bukit-Stadion Kamboja via Stasiun Sriwijaya).
Editor: Aditya Pratama