Menteri ESDM Beberkan Biang Kerok Konversi Motor Listrik Sepi Peminat: Banyak STNK Bodong
JAKARTA, iNews.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif membeberkan alasan masih minimnya masyarakat yang melakukan konversi motor berbasis bahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik berbasis baterai. Untuk diketahui, realisasi program tersebut tidak mencapai 1.000 unit, padahal ditargetkan sebanyak 50.000 motor terkonversi menjadi motor listrik pada tahun lalu.
Arifin menyebut, sejatinya banyak masyarakat yang ingin mendaftar program konversi motor BBM ke motor listrik. Namun, banyak masyarakat yang takut melakukannya karena Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang dimiliki bodong.
"Ternyata gini, daftarnya banyak, ternyata banyak yang STNK-nya bodong. Jadi pada takut mendaftar," ujar Arifin di Gedung Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Jakarta Selatan, Jumat (16/2/2024).
Arifin mencontohkan, layaknya program mobil listrik yang mendapat insentif berupa penghapusan pajak progresif, dia berharap kewajiban pajak untuk motor-motor yang akan dikonversikan itupun juga bisa dihapus.
"Contohnya mobil listrik itu kan pajak progresif hilang. Ini bagaimana yang dulu-dulu bisa tidak dosanya dihapus?" tuturnya.