Mimpi Ahmad Husnaeni Bangun Desa Wisata Lele di Karawang (Bagian I)
“Usaha saya pada saat itu gagal terus. Jangankan mikir untung, kembali modal aja susah,” ucapnya.
Sempat jenuh dengan kegagalan yang dia hadapi, pada 2019 Ahmad akhirnya mendapatkan titik cerah. Dia bertemu para penyuluh perikanan dari Dinas Perikanan Kabupaten Karawang. Dari mereka, Ahmad belajar cara budi daya lele yang baik. Dia juga mengikuti program pelatihan di Balai Riset Pemulihan Ikan (BRPI) di daerah Sukamandi, Kabupaten Subang.
Setelah menyerap berbagai ilmu tentang perikanan, Ahmad memutuskan untuk mulai menggarap usaha tersebut dengan lebih serius. Dia blusukan ke daerah-daerah lain seperti Depok, Bogor, dan Bekasi untuk melihat peluang pasarnya.
Lelaki itu akhirnya memilih untuk fokus pada bisnis pembenihan lele. Kompetitor yang masih jarang menjadi alasan Ahmad mengonsentrasikan usahanya pada segmen ini.
“Di wilayah-wilayah yang lain, (bisnis pembenihan lele ini) banyak yang gagal. Sementara kalau bisnis pembesaran lele sudah banyak yang menjalankannya,” ujarnya.

Bisnis itu mulai membawa keuntungan baginya. Yang membuat dia bahagia, pemasaran lelenya berjalan makin lancar. Usahanya pun terus berkembang, dari yang tadinya hanya 3-4 kolam, bertambah hingga menjadi puluhan kolam.
Akan tetapi, di saat lelaki itu baru mulai menikmati hasil usahanya, pandemi Covid-19 datang melanda. Kebijakan pemerintah untuk mengekang persebaran wabah virus corona, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang kemudian berganti menjadi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), ikut berdampak pada bisninya.
“Pas pandemi, jangankan untung, modal saja kepakai buat biaya hidup sehari-hari. Produksi ikan pun menurun,” kata dia.