Minyak Kelapa Sawit Wujudkan Bahan Bakar Pesawat Udara Ramah Lingkungan
Dia melanjutkan, Indonesia telah mendekarbonisasi ekonominya melalui program B35 yang merupakan kebijakan pencampuran bahan bakar nabati terbesar di dunia dengan target penyaluran hingga 13,15 juta kiloliter biodiesel pada 2023. Potensi peningkatan akan lebih jauh dengan memanfaatkan teknologi, seperti dalam produk hydrotreated vegetable oil yang lebih efisien.
Pemaparannya selaras dengan apa yang tengah berlangsung di lingkup industri penerbangan. Pada kesempatan yang sama, President Airbus Asia-Pacific Anand Stanley mengatakan bahwa Airbus sebagai perusahaan penerbangan ramah lingkungan telah berkomitmen mengurangi konsumsi bahan bakar sebesar 80 persen selama 50 tahun terakhir.
"Kami juga berkomitmen menekan jejak karbon, tak hanya dari hasil pembakaran bahan bakar di udara, namun juga termasuk seluruh siklus bahan bakar itu, mulai dari produksinya," tutur Anand Stanley.
Anand Stanley mengatakan, tantangan yang dihadapi Airbus dan juga perusahaan penerbangan lain dalam mewujudkan penerbangan ramah lingkungan adalah minimnya suplai bahan bakar penerbangan ramah lingkungan.
"Pada tahun 2030 kami berharap, seluruh penerbangan dapat 100 persen menggunakan bahan bakar ramah lingkungan," ucapnya.