MRT Jakarta Dapat Utang dari Jepang Rp14,5 Triliun untuk Bangun Rute Tomang-Medan Satria
"Dari total ini sudah tersedia 14,5 triliun, nanti kontraktor bekerja, nanti JICA akan bayar langsung ke kontraktor, jadi uangnya memang masih di lender di JICA," tuturnya.
Sehingga dalam proyek ini, terlebih dahulu akan menggunakan kantong pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Daerah lewat APBN atau APBN. Sebab proses pencairan dana dari JICA sendiri juga memerlukan waktu.
"Tinggal disepakati yang mau awal awal itu, mau pakai dari hibah APBN dulu atau mau dari DKI, karena prosesnya agak sedikit berbeda, ini yang kita namanya threesub agreement, ada Pemerintah Pusat, Daerah, dan JICA," ucap dia.
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta, Weni Maulina menambahkan pembangunan MRT East - West Fase 1 tahap 1 yang bulan Agustus bakal melakukan groundbreaking akan membentang sepanjang 30,4 KM, yang terdiri dari 21 stasiun.
Sebanyak 13 stasiun akan dibangun di atas atau elevated, dan 8 stasiun bawah tanah atau underground. Proyek tersebut merupakan telah mendapatkan dukungan pembiayaan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) sebesar Rp14,5 triliun lewat mekanisme pinjaman alias loan.