Mulai Covid-19 hingga Isu Boikot Produk Prancis, Pedagang Kecil Terpukul
JAKARTA, iNews.id - Pandemi Covid 19 telah berlangsung nyaris 8 bulan. Selama masa itu pula, situasi dan kondisi perekonomian kalangan masyarakat menengah ke bawah semakin memprihatinkan.
Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), penurunan daya beli hingga tutupnya satu persatu usaha makanan dan warung-warung kecil sebagai akibat pengetatan yang diberlakukan pemerintah dalam mengendalikan Covid-19. Keadaan semakin membingungkan karena mereka mendengar isu yang tidak mereka mengerti seperti isu boikot produk Prancis.
Ojim, pemilik toko kelontong di kawasan Cilebut Barat, Bogor, Jawa Barat mengaku usahanya terseok-seok. “Jualan makanan dan minuman saya sangat menurun selama masa pandemi, hampir 40 persen turunnya dibanding sebelum Covid-19, mungkin banyak orang yang di PHK atau gajinya dikurangin,” ujar Ojim, dalam keterangannya
Menyiasati pemasukan yang menurun, sejumlah karyawan toko Ojim terpaksa dirumahkan. Kini, anaknya diperbantukan untuk melayani pembeli.
“Kita sebisa mungkin lakukan penghematan pengeluaran. Salah satunya dengan mengurangi jumlah karyawan yang bekerja di toko sampai situasi kembali normal,” katanya.