Mantan direktur utama PT Angkasa Pura II (Persero) itu memastikan seluruh persyaratan teknis pembangunan telah selesai. Ketersediaan lahan untuk akses dan menuju bandara serta drainase dikoordinasikan dengan Kementerian PUPR dan pemda.
"Untuk drainase dan akses dan menuju bandara sedikit lagi kita selesaikan dalam waktu dekat, konsinyasi lahan sekitar 1,5 hektare," ucapnya.
Menhub menyebut, pengelolaan Bandara Kediri akan diserahkan kepada Gudang Garam untuk memilih Badan Usaha Bandar Udara (BUBU). Namun, untuk pengelolaan kontrol lalu lintas udara (air traffic control) tetap dilakukan Airnav Indonesia.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto menambahkan, pembebasan lahan Bandara Kediri sudah mencapai 98,4 persen. Dia berharap seluruh tanah bisa segera dibebaskan sehingga groundbreaking bisa dilakukan tepat waktu April 2020.
Bandara Kediri rencananya dibangun dalam tiga tahap. Untuk tahap 1 diperkirakan menelan biaya investasi, termasuk pembebasan lahan, sebesar Rp9,2 triliun.
Editor: Rahmat Fiansyah
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku