Naik 57 Persen, Adaro Energy Cetak Laba 536 Juta Dolar AS di 2017
JAKARTA, iNews.id – PT Adaro Energy Tbk (IDX: ADRO), emiten pertambangan batu bara, mencetak kinerja positif sepanjang tahun lalu dengan menghasilkan laba atau keuntungan bersih 536 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp7,24 triliun (kurs Rp13.500).
Laba tersebut naik 57 persen dibandingkan laba yang dihasilkan pada 2016 senilai 341 juta dolar AS. Laba pada tahun lalu terdongkrak oleh bisnis Adaro di sektor pertambangan dan perdagangan yang melesat 80 persen dari 292 juta dolar AS menjadi 525 juta dolar AS.
Sementara itu, laba bisnis jasa pertambangan mencapai 20 juta dolar AS, turun 47 persen dibandingkan posisi 2016 yang memperoleh 38 juta dolar AS. Laba lainnya diperoleh dari Adaro hingga 81 juta dolar AS.
Kenaikan laba tersebut seiring dengan peningkatan pendapatan Adaro. Pada 2017, pendapatan Adaro mencapai 3,26 miliar dolar AS, naik 29 persen dibanding tahun 2016 sebesar 2,52 miliar dolar AS.
Garibaldi Thohir, Presiden Direktur sekaligus CEO Adaro mengatakan, kinerja positif perusahaan pada tahun lalu tidak terlepas dari langkah efisiensi dan keandalan operasi perseroan di tengah tingginya harga batu bara.
“Tahun 2017 merupakan tahun yang baik untuk Adaro Energy seiring perusahaan merayakan 25 tahun operasinya dengan pencapaian kinerja yang solid berkat disiplin biaya yang tinggi dan keunggulan operasional serta dukungan sektor batu bara yang semakin baik,” kata dia, seperti ditulis Rabu (7/3/2018).
Menurut Garibaldi, Adaro sebenarnya menghadapi tantangan cuaca buruk di sepanjang tahun lalu, tapi tetap mampu mengamankan pasokan dan kondisi keuangan yang sehat.
Pada tahun ini, kata Garibaldi, Adaro tetap optimis memandang sektor tambang, khususnya batu bara. Perusahaan pun menargetkan produksi batu bara tahun ini mencapai 54 – 56 juta metrik ton di tengah harga batu bara yang berada di kisaran 100 dolar AS per metrik ton.
Selain itu, Adaro juga menargetkan alokasi belanja bisa terserap 750 – 900 juta dolar AS dengan target EBITDA atau laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi aset antara 1,3 – 1,5 miliar dolar AS. Pada tahun lalu, Adaro mencatat EBITDA 1,31 miliar dolar AS, melebihi target yang ditetapkan manajemen 900 juta hingga 1,1 miliar dolar AS.
Editor: Rahmat Fiansyah