Negara Paling Bahagia Selama Pandemi, Ternyata Peringkat Indonesia Lebih Baik dari China
Dikutip dari Global Finance, para ahli PBB mengungkapkan meskipun sejumlah negara maju berhasil menemukan vaksin Covid-19, namun peringkat kebahagiaan warganya berada di bawah negara-negara nordik. Padahal enam variabel kunci kebahagiaan dari negara-negara maju tersebut tetap tinggi.
Adapun enam variabel kunci untuk mengukur kebahagiaan suatu negara yang diterapkan PBB sejak 2013 adalah PDB per kapita yang tinggi, dukungan sosial pada saat dibutuhkan, tingkat korupsi dalam pemerintahan yang minim, tingginya harapan hidup sehat, kebebasan membuat pilihan hidup, dan kemurahan hati untuk beramal terhadap orang lain.
Namun selama pandemi, ada dua kriteria yang ditambahkan para ahli PBB untuk mengukur tingkat kebahagiaan negara-negara, yakni kemampuan mempercayai orang lain dan kepercayaan terhadap pemerintah.
Berdasarkan kriteria tersebut, hasil penelitian para ahli PBB terhadap 149 negara menunjukan negara-negara maju yang bersaing dalam pengadaan vaksin Covid-19 dan pemulihan ekonomi, justru menjadi negara yang kurang bahagia selama pandemi.
Jerman yang menjadi negara ekonomi terkuat di Eropa, menduduki peringkat ke-13, diikuti Inggris pada posisi ke-17. Selanjutnya AS menempati peringkat ke-19. Sedangkan Rusia berada di posisi ke-76, diikuti China pada peringkat ke-84.