OJK: 2.593 Kantor Bank Tutup, Transaksi Mobile dan Internet Banking Naik 300 Persen
Bahkan sejak 2018 ini terdapat realisasi 85 layanan perbankang eletronik dan digital, di 2019 sebanyak 112 dan 2020, realisasinya ada 124.
"Termasuk di sini adalah peningkatan ketersediaan layanan digital onboarding 18 bank yang sediakan layanan digital onboarding tanpa tatap muka langsung," ucapnya.
Dia menjelaskan, Indonesia sudah memasuki era baru 4.0 yang ditandai dengan makin meningkatnya konektivitas, interaksi, dan semakin konvergennya manusia, mesin, dan sumber daya saing akibat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Dampaknya mampu mengubah aspek kehidupan manusia.
"Revolusi ini juga membuat bank secara intensif mengkaji ulang model bisnis tradisional dan harus direspons dengan cepat dan efisiensi dengan menawarkan layanan inovatif aman dan sederhana untuk bisa digunakan konsumen dengan baik," tuturnya.
Pada 2025, menurut dia, Indonesia berpotensi memiliki e-commerce dengan pertumbuhan tertinggi di ASEAN dengan nilai 124 miliar dolar AS. Hal ini didukung potensi pasar yang besar serta transaksi keuangan digital yang meningkat.
Namun, dia mengatakan, berdasarkan kajian yang dilakukan IMF, dengan potensi masifnya digitalisasi, ada kewaspadaan yang perlu ditingkatkan terkait keamanan siber.
"Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan IMF mengenai cyber risk di financial sector, estimasi kerugian rata-rata tahunan di keuangan global yang disebabkan serangan siber mencapai 100 miliar dolar AS, termasuk data badan siber hingga Juli 2021 ada serangan siber 741,4 juta serangan, hal ini naik 2 kali lipat dibanding seluruh serangan siber yang terdeteksi di 2020 sebanyak 465,3 juta serangan," kata Teguh.
Editor: Jujuk Ernawati