Pariwisata Terpukul Pandemi, Bali Bakal Kembangkan Sektor Lain

JAKARTA, iNews.id - Pandemi Covid-19 membawa dampak pada pariwisata di Bali. Belum pulihnya pariwisata Bali menyebabkan pertumbuhan ekonomi provinsi itu terkontraksi 9,85 persen pada kuartal I 2021 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Terkontraksinya pertumbuhan ekonomi Pulau Dewata itu lantaran selama ini Bali mengandalkan sektor pariwisata dalam mendukung perekonomiannya. Nah, belajar dari pengalaman ini, Bali akan diupayakan tidak hanya fokus di sektor pariwisata.
"Pada masa mendatang Bali diupayakan untuk tidak hanya akan fokus ke sektor pariwisata, tetapi juga sektor lain," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam rapat koordinasi Pengembangan Wilayah dan Percepatan Pembangunan Infrastruktur di Provinsi Bali, Senin (10/5/2021).
Sementara demi membantu memulihkan ekonomi Bali saat ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan pembangunan infrastuktur di sana harus tetap berjalan.
"Meskipun kita sedang ada dalam masa pandemi, tetapi pembangunan harus tetap berjalan," ucapnya.
Berdasarkan studi yang telah dilakukan sebelumnya, kawasan di Bali akan dikategorikan berdasarkan temanya. Sarbagita (Denpasar-Badung-Gianyar-Tabanan) akan menjadi kawasan perkotaan, Ceginangan atau Celuknginang (Celukan Bawang-Gilimanuk-Negara-Pengambengan) akan difungsikan untuk industri, logam dan perikanan.
Di samping itu, Sikubatula (Singaraja-Kubutambahan-Batur-Tulamben-Amed sebagai wisata bahari dan geopark, Ulikalung (Ubud-Bangli-Karangasem-Klungkung) akan menjadi wisata budaya, Santipagamani (Sanda-Baturiti-Pancasari-Plaga-Kintamani) sebagai lokasi agroindustri dan agrowisata, serta Nusa Penida dan sekitarnya (Nusa Penida-Nusa Ceningan-Nusa Lembongan) untuk wisata bahari, budidaya perairan, dan peternakan.