Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pelindo Pastikan 63 Terminal Penumpang Siap Sambut Nataru 2026
Advertisement . Scroll to see content

Pelindo Genjot Pembangunan KEK Gresik, Integrasikan Kawasan Industri dan Pelabuhan

Sabtu, 11 November 2023 - 10:11:00 WIB
Pelindo Genjot Pembangunan KEK Gresik, Integrasikan Kawasan Industri dan Pelabuhan
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik atau Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Manyar, Gresik, Jawa Timur. (Foto: istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo terus menggenjot pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik atau Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Manyar, Gresik, Jawa Timur.

KEK Gresik atau JIIPE merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN), dimana terdapat dua entitas didalamnya, yaitu PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS), dan PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS). 

BKMS merupakan usaha patungan antara PT Pelindo (Persero) dengan PT AKR Corporindo Tbk, yang menjadi Badan Usaha Pembangunan dan Pengelola (BUPP) yang bertindak sebagai pengembang dan pengelola JIIPE. Sedangkan BMS merupakan Badan Usaha Pelabuhan (BUP) yang bertindak sebagai pengelola kawasan pelabuhan JIIPE. 

Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, mengatakan JIIPE merupakan bagian dari strategi PT Pelindo mengembangkan kawasan industri yang terintegrasi dengan pelabuhan. 

"Integrasi ini menyelesaikan berbagai masalah konektivitas antara kawasan industri dengan pelabuhan seperti delays trucking, keterbatasan moda transportasi, waktu tempuh yang tinggi, dan keterbatasan infrastruktur jalan," kata Arief, dikutip Sabtu (11/11/2023).
 
Kawasan industri JIIPE yang dibangun sejak Tahun 2012 resmi ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 71 Tahun 2021 tertanggal 28 Juni 2021 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Gresik. 

Adapun kegiatan usaha JIIPE terdiri dari produksi dan pengolahan, logistik dan distribusi, riset, ekonomi digital, pengembangan teknologi, dan pengembangan energi dengan didukung industri 4.0. 

Kawasan JIIPE memiliki luas total 3.000 hektare ini, terdiri dari pengembangan kawasan industri seluas 1.761 hektare dan pelabuhan seluas 406 hektare dimana kedua area tersebut merupakan Kawasan Ekonomi Khusus dengan didukung kawasan residensial seluas 800 hektare.

Terdapat berbagai kluster di JIIPE, yaitu metal, electronic, chemical, energy, support dan logistic yang berorientasi ekspor. Kawasan ini terintegrasi dengan pelabuhan laut dalam memiliki fasilitas dermaga multipurpose seluas 500X50 meter, dengan panjang dermaga 1.000m dan didukung kedalaman laut hingga -14 LWS, pelabuhan JIIPE memiliki kemampuan untuk menampung kapal hingga 100ribu DWT.
 
Arief menjelaskan, Kawasan JIIPE tidak hanya terintegrasi dengan pelabuhan, tapi juga adanya akses tol, yaitu tol Surabaya-Manyar dan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) yang saat ini dalam tahap penyelesaian ruas Bunder-Manyar yang nantinya ruas Tol KLBM akan terintegrasi dengan Tol Trans Jawa dan memiliki akses langsung dari kawasan. 

“Jarak JIIPE ke pintu tol Surabaya-Manyar hanya tiga kilometer yang terhubung dengan jalan provinsi yang dikenal dengan jalan Daendels,” ujar Arief.

Dia mengungkapkan, sejauh ini Pelindo telah memfasilitasi pembongkaran di pelabuhan untuk keperluan industri di JIIPE. Pada September 2023, trailer kaki seribu (multi axle trailer) dioperasikan untuk mengangkut perlengkapan dan peralatan seberat 325 ton yang akan dipasang di pabrik pemurnian logam PT Freeport Indonesia di KEK Gresik. 

Sebelumnya, BMS juga telah membongkar dan berhasil memobilisasi dua muatan kargo raksasa lain untuk kebutuhan PT Freeport Indonesia seberat 125 ton dan 300 ton.  

Direktur HR dan Logistik PT BKMS, Agung P. Guritno, menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah terhadap pengembangan KEK Gresik. Sejauh ini, Pemerintah Kabupaten Gresik dan Provinsi Jawa Timur telah menyelesaikan sebagian pelebaran jalan provinsi yang merupakan salah satu akses menuju JIIPE. 

“Tinggal akses tol Bunder-Manyar yang masih dalam tahap penyelesaian. Nantinya, proyek sepanjang 9,39 kilometer ini akan memiliki akses pintu tol langsung dari JIIPE," ujar Agung.
 
Dia mengungkapkan, pemerintah juga telah membangun berbagai infrastruktur lainnya, seperti air, jaringan gas, dan listrik di JIIPE, serta memberikan berbagai fasilitas perpajakan dan perijinan satu atap melalui administrator KEK.
 
Menurut Agung, sejakditetapkan sebagai KEK, investasi yang masuk ke JIIPE sudah mencapai Rp52 triliun dan akan terus mengalami peningkatan seiring dengan pengembangan kawasan. 

“Pemerintah menargetkan kami investasi asing (Foreign Direct Investment) sebesar US$16 miliar atau sekitar Rp250 triliun,” ungkap Agung. 

Dia optimistik target tersebut akan terpenuhi, diawali dengan masuknya fasilitas pengolahan hasil tambang atau dikenal dengan istilah Smelter yang dimiliki oleh PT Freeport Indonesia merupakan salah satu industri unggulan di JIIPE. 

Sebagai bagian dari program hilirisasi industri pemerintah, Freeport menjadi anchor tenant JIIPE dengan lahan seluas 100 hektare. Pembangunan pabrik tersebut sudah mencapai 76 persen, dan ditargetkan beroperasi pada Mei 2024.
 
Pabrik smelter Freeport yang dibangun dengan investasi 3 miliar dolar AS, merupakan salah satu dari 21 perusahaan yang telah bergabung di JIIPE. Sekitar 5 tenan besar telah bergabung dan diharapkan dapat memacu minat para investor asing selanjutnya untuk berinvestasi di KEK Gresik.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut