Pemerintah Luncurkan Program Pemagangan di 5 Destinasi Wisata Super Prioritas, Terbuka untuk 470 Peserta
"Dalam program pemagangan, peserta mendapatkan pengalaman kerja pada dunia kerja yang sesungguhnya, membentuk sikap mental, perilaku kerja serta kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja," kata Ida.
Menaker menjelaskan, selain penyiapan SDM terampil di 5 destinasi wisata super prioritas, pemagangan juga menjadi upaya pemerintah dalam menyongsong bonus demografi, serta menyelesaikan sejumlah tantangan yang melingkupinya.
Tantangan-tantangan tersebut di antaranya adalah era digitalisasi, dampak pandemi COVID-19 pada sektor ketenagakerjaan, dan rendahnya kualifikasi keterampilan SDM Indonesia.
"Program pemagangan ini adalah bagian dari pelatihan, bukan untuk mendapatkan tenaga kerja murah. Tapi justru untuk mendapatkan tenaga kerja kompeten sesuai dengan kebutuhan industri, dalam hal ini adalah industri wisata," ujar Ida.
Program Pemagangan 5 Destinasi Wiasata Super Prioritas dilaksanakan secara hybrid. Di mana peluncurannya secara serempak di 5 Destinasi Wisata Super Prioritas yaitu Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT), dan Likupang (Sulawesi Utara) melalui sambungan video (virtual).
Peluncuran program ini juga dilakukan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat di Likupang, Minahasa Utara, sebagai pusat pelaksanaan Program Pemagangan 5 Destinasi Wisata Super.
Untuk memfasilitasi program ini, Kemnaker juga menjalin kerja sama dengan 46 perusahaan bidang pariwisata yang berada di sekitar 5 destinasi wisata super prioritas.
"Mudah-mudahan dengan adanya program pemagangan ini kita bisa meningkatkan kompetensi para pekerja sektor pariwisata untuk mendukung 5 destinasi wisata super prioritas," tutur Ida.
Editor: Jeanny Aipassa