Pemuda Bekasi Berhasil Kelola Sampah 60 Ton per Hari, Ganjar Tantang Bereskan Bantargebang
JAKARTA, iNews.id - Mohamad Bijaksana Junerosano, seorang pemuda di Bekasi mendirikan Waste4change karena keresahannya pada persoalan sampah yang tak kunjung selesai di daerahnya. Kini, perusahaan jasa pengelolaan sampah berbasis daur ulang itu mampu mengolah sampah sebanyak 60 ton per hari.
Cerita itu disampaikan Sano, sapaan akrabnya, saat bertemu Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang juga diusung Partai Perindo. West4Change sudah memiliki klien terdiri dari 200 lembaga, institusi serta 1.500 rumah warga dengan memastikan terjadinya sirkular ekonomi.
"Pengelolaan sampah dengan dipilah masing-masing jenis yang ada," kata Sano.
Sano mengatakan, setiap klien juga diedukasi dan diberi pemahaman sampah dipilah menjadi tiga. Misalnya sampah residu yang tidak bisa dikelola lagi atau tidak bisa didaur ulang.
"Seperti misalnya sachet, kemudian plastik yang tipis-tipis itu kemudian menjadi RDF namanya. Produk-produk yang menjadi bahan bakar untuk semen. Jadi ada rantai berikutnya, setelah Waste4Change ini kemudian bisa menjadikan ekonomi itu berputar,” katanya.
Ganjar pun semakin kagum saat melihat pengolahan sampah organik menjadi maggot atau pakan ternak melalui metode open window-kompas.
"Ini contoh yang cukup bagus, bisa kita tunjukkan kepada publik praktiknya sudah terjadi sejak tahun 2015. Saya tantang sama beliau, bisa nggak diselesaikan Bantargebang, bisa. Nah, kalau kita bicara ekonomi sirkular ternyata ini bagus sekali," katanya.
Tantangan Ganjar itu disambut antusias oleh Sano. Sama seperti pengelolaan sampah yang dia kerjakan di Bekasi, persoalan sampah dapat diselesaikan jika pemimpin mempunyai kesadaran lingkungan dan berani membuat kebijakan.
Editor: Maria Christina