Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kesepakatan KTT APEC Bangkok Dorong Industri Properti Terapkan Konsep Hijau
Advertisement . Scroll to see content

Pendapatan Lippo Karawaci Naik Jadi Rp2,8 Triliun pada Kuartal I-2019

Kamis, 02 Mei 2019 - 14:35:00 WIB
Pendapatan Lippo Karawaci Naik Jadi Rp2,8 Triliun pada Kuartal I-2019
Lippo. (Foto: Sindonews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kinerja keuangan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengalami perbaikan pada tiga bulan pertama tahun ini. Emiten real estate dan rumah sakit itu meraih pendapatan Rp2,8 triliun, naik sekitar 12 persen dibanding periode yang sama tahun lalu Rp2,5 triliun.

Peningkatan tersebut utamanya disumbang oleh pertumbuhan pendapatan berulang (recurring income) dari bisnis layanan kesehatan. Pendapatan yang dimotori Siloam Hospital ini naik 18,2 persen dari Rp1,5 triliun menjadi Rp1,7 triliun.

Porsi Siloam terhadap total pendapatan berulang Lippo Karawaci hampir mencapai 80 persen. Sisanya, pendapatan dari bisnis mal dan lain-lain naik tipis 1,9 persen menjadi Rp444 miliar.

Selain pendapatan berulang, Lippo Karawaci juga mencatat kenaikan pendapatan dari bisnis development sebesar 4,7 persen menjadi Rp650 miliar.

Sementara beban usaha Lippo Karawaci juga ikut naik 13 persen menjadi Rp840 miliar. Kenaikan ini karena pengeluaran yang lebih tinggi untuk ekspansi Siloam Hospita dan penambahan jumlah karyawan di segmen mal dan lain-lain.

Kendati demikian, laba bersih Lippo Karawaci justru turun dari Rp132,76 miliar pada kuartal I-2018 menjadi Rp50 miliar pada kuartal I-2019.

CEO Lippo Karawaci, John Riady menilai, kenaikan pendapatan merupakan hasil dari rencana transformasi strategis perseroan. Dia berharap kinerja kuartal I-2019 menjadi titik balik bagi bisnis Lippo Karawaci.

"Program pendanaan berjalan dengan baik dimana kami telah menyelesaikan tender obligasi dan mulai mengurangi rasio utang dalam neraca," kata dia, dikutip Kamis (2/5/2019).

Program pendanaan yang telah diumumkan Maret 2019 akan menghasilkan dana segar 1,01 miliar dolar AS. Dana ini berasal dari right issue 730 juta dolar AS, penjualan Puri Mall ke LMIRT 260 juta dolar AS, dan penjualan dua rumah sakit di Myanmar senilai 19,5 juta dolar AS.

Meski pasar properti melambat, John melihat peluang yang cukup besar untuk perbaikan. Dia berharap, pemilu 2019 segera selesai sehingga pre-sales bisa naik tinggi.

"Kami berharap bahwa dalam beberapa bulan mendatang, pasar properti akan hidup kembali dengan suasana yang lebih dovish dari bank sentral, sehingga dapat mendukung ekspansi pasar," ujar dia.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut