Pendapatan Naik, Kerugian Evergrande Turun Jadi Rp68,77 Triliun di Semester I 2023
Seperti dua laporan keuangan tahunan Evergrande sebelumnya, auditor Prism Hong Kong dan Shanghai belum mengeluarkan kesimpulan atas laporan tersebut, dengan alasan berbagai ketidakpastian terkait kelangsungan bisnis, termasuk arus kas masa depan.
Evergrande menyampaikan, kemampuan untuk melanjutkan perusahaan akan bergantung pada keberhasilan implementasi rencana restrukturisasi utang luar negeri, dan keberhasilan negosiasi dengan pemberi pinjaman lainnya mengenai perpanjangan pembayaran.
Pada hari Jumat, Evergrande menyampaikan, pihaknya telah cukup memenuhi pedoman Bursa agar perdagangan sahamnya yang terdaftar di Bursa Efek Hong Kong dapat dilanjutkan dan telah mengajukan permohonan untuk dimulainya kembali pada hari ini, Senin (28/8/2023).
Perdagangan saham Evergrande telah dihentikan sejak Maret tahun lalu sambil menunggu hasil tahun 2021 dan 2022, serta hasil dari berbagai hal termasuk penyelidikan terhadap simpanan sebesar 13,4 miliar yuan yang disita dari anak perusahaan.
Pengadilan di Hong Kong dan Kepulauan Cayman akan memutuskan pada awal September apakah akan menyetujui rencana restrukturisasi utang luar negeri yang melibatkan instrumen senilai 31,7 miliar dolar AS termasuk obligasi, agunan, dan kewajiban pembelian kembali. Kreditur melakukan pemungutan suara mengenai rencana tersebut minggu lalu dan perusahaan belum mengungkapkan hasilnya.
Editor: Aditya Pratama