Pendapatan Pasar Game Indonesia Tembus Rp25 Triliun, Asing Kuasai 99,5 Persen
GARUT, iNews.id - Pendapatan pasar game Indonesia menembus Rp25 triliun pada tahun 2022. Sayangnya, sekitar 99,5 persen atau Rp24,875 triliun pendapatan pasar game tersebut dikuasai asing.
Hal itu disampaikan Direktur Aplikasi Permainan, Televisi, dan Radio Kemenparekraf, Iman Santosa, usai menjadi pembicara dalam acara NETAS (Nemuin Komunitas) Peningkatan Kualitas SDM pada Sub Sektor Permainan, di Hotel Harmoni, Kabupaten Garut, Sabtu (14/10/2023).
Menurut dia, pendapatan pasar game nasional itu memiliki peluang untuk membantu perekonomian nasional melalui pendapatan devisa negara. Namun sayangnya, pasar game nasional Indonesia sebagian besar dikuasai developer asing melalui sejumlah produk game yang beredar di berbagai platform.
Berdasarkan catatan yang dimiliki Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), game lokal produksi developer dalam negeri pada sepanjang 2022 itu hanya mampu meraup setengah persen dari pendapatan total nilai pasar game nasional sebesar Rp25 triliun.
"Nilai pasar game Indonesia di 2022 mencapai Rp25 triliun, belum termasuk aplikasinya, baru pendapatan game saja. Nah game lokal ini baru 0,5 persen, belum sampai 1 persen," kata Iman.
Dia menjelaskan, dikuasainya pasar game Indonesia oleh asing membuat pendapatan yang dihasilkan dari pengguna game Indonesia sebagian besar berakhir ke luar negeri, yakni mencapai Rp24,875 triliun. Sementara game lokal karya anak bangsa hanya mengantongi pendapatan Rp125 juta.
"Jumlah pengguna handphone sebanyak 170 juta orang di Indonesia, membuat negara kita menjadi pasar potensial untuk industri game. Peluang meraih pendapatan dari industri game sangat besar mengingat 99,5 persen pendapatan dikuasai asing, yang otomatis uang dari dalam negeri lari ke luar," ujar Iman.
Melihat peluang yang cukup besar untuk meningkatkan perekonomian nasional, lanjutnya, pemerintah merancang Peraturan Presiden (Perpres) Percepatan Pengembangan Industri Game Nasional. Melalui perpres ini diharapkan capaian pendapatan game lokal secara tahunan naik di atas 0,5 persen nilai pasar secara nasional.
"Kami harapkan ada peningkatan. Realistisnya, kami meyakini peraturan ini akan meningkatkan pendapatan game lokal meski tidak signifikan apalagi memenuhi target yang ditetapkan," ungkap Iman.