Pendapatan Pasar Game Indonesia Tembus Rp25 Triliun, Asing Kuasai 99,5 Persen
Untuk memenuhi capaian pendapatan, lanjutnya, berbagai kementerian dan lembaga pemerintah pun berkolaborasi di dalam perpres ini. Beberapa kementerian yang akan bekerja sama untuk meningkatkan pendapatan industri game nasional, seperti Kemenparekraf, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) serta Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves).
Kemenparekraf berperan dalam menggelar sejumlah kompetisi game lokal di tingkat regional dan nasional yang bertajuk Game Seed. Tahun ini, Game Seed diselengarakan di empat kota Indonesia, yaitu Batam, Bandung, Surabaya dan Solo.
"Melalui kompetisi ini, diharapkan mampu memacu tumbuhnya developer game lokal, yang bisa membuat game dengan tema-tema kearifan lokal. Jangan salah, game tema kearifan lokal banyak yang bagus dan menarik," tutur Iman.
Beberapa game lokal terbaik karya anak bangsa yang memiliki tema kearifan lokal misalnya adalah Lokapala, Manguni Squad, dan lainnya. Melalui kompetisi yang digelar, setiap game terbaik akan dibawa dan diperkenalkan ke berbagai tempat serta luar negeri.
"Tentunya kompetisi ini akan berlangsung setiap tahun agar game lokal terbaik bisa bermunculan dan menarik perhatian pasar game nasional Indonesia. Ini tugas kami dari Kemenparekraf," ujar Iman.
Sementara peran Kemendikbud Ristek, lanjutnya, adalah menumbuhkan SDM developer game melalui sekolah vokasi yang dibentuk. Sedangkan Kemenkomarves, bertugas menarik investor yang akan mengembangkan game lokal, mengingat dibutuhkan nilai investasi yang cukup besar.
"Melalui perpres ini, pemerintah memberikan berbagai kemudahan dan fasilitas yang dapat diakses para developer game lokal, lalu nanti akan ada turunannya yang berfungsi sebagai petunjuk dan lainnya," kata Iman.
Besarnya pasar game nasional tak lepas dari banyaknya pengguna di Indonesia. Agensi kreatif global We Are Social, pada 2022 lalu menempatkan Indonesia dalam posisi ketiga daftar negara pemain game terbanyak di dunia, dengan persentase 94,5 persen pengguna internet usia 16-64 tahun memainkan video game.
Urutan pertama daftar negara dengan pemain game terbanyak menurut laporan agensi tersebut adalah Filipina sebesar 96,4 persen dan posisi kedua ditempati Thailand sebesar 94,7 persen. Secara global, pendapatan aplikasi game selular mengalami peningkatan di setiap tahunnya.
Bussinss of Apps pun membuat laporan perbandingan pendapatan aplikasi game selular sejak tahun 2017 hingga 2021. Pada tahun 2017, pendapatan aplikasi game selular secara global tercatat sebanyak 47 miliar dolar AS, sementara di 2021 naik tajam menjadi 89,6 miliar dolar AS.
Dengan demikian, dalam lima tahun terakhir pendapatan aplikasi game mengalami kenaikan rata-rata mencapai 17,6 persen per tahun. Rencana pemerintah yang berusaha menggenjot pendapatan devisa negara di sektor industri game ini mendapat respons positif DPR RI.
Anggota Komisi X DPR, Ferdiansyah, mendorong agar pengembangan industri game dalam negeri lebih memprioritaskan tema kearifan lokal. Ferdiansyah menjelaskan ada banyak ide tema lokal yang dapat dimasukan ke dalam game, namun ringan dan mudah.
"Banyak ide yang bisa digunakan untuk game lokal. Pelaksanaannya yang ringan dan mudah saja, misalnya soal kuliner khas lokal tiap daerah. Teknisnya itu macam-macam bergantung developernya, bisa membuat racikan menu, atau petualangan dan sebagainya," kata Ferdiansyah.
Dia menambahkan, memasukan unsur budaya dan khas daerah dalam game karya anak bangsa, memiliki peran yang sama dalam melestarikan kearifan lokal Nusantara.
Editor: Jeanny Aipassa