Pengamat Sebut Garuda Indonesia Masih Punya Harapan Diselamatkan
Arista menyatakan, Garuda masih memiliki harapan untuk diselamatkan dengan penolakukuran atau benchmarking, seperti kasus yang menimpa maskapai penerbangan di beberapa negara. Salah satunya dengan mendapatkan pinjaman atau suntikan modal dari pemerintah. Arista menilai, cara itu bisa mengurangi utang Garuda.
"Menurut saya masih ada harapan (Garuda) untuk dipertahankan dengan adanya dana pembantu dari pemerintah," ujarnya.
Sementara Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra sebelumnya mengatakan, utang perseroan mencapai Rp70 triliun dan bertambah Rp1 triliun setiap bulannya karena perseroan menunda pembayaran kepada pemasok.
Kondisi keuanganan perusahaan makin memburuk selama pendemi Covid-19. Irfan mengungkapkan, arus kas dan ekuitas Garuda tercatat minus.
"Perusahaan memiliki arus kas dan ekuitas negatif Rp41 triliun," ungkapnya, beberapa waktu lalu.
Adapun empat opsi yang ditawarkan pemerintah untuk menyemalatkan Garuda, pertama, pemerintah terus mendukung kinerja Garuda melalui pinjaman ekuitas. Meski begitu, dalam catatan pemegang saham, pemerintah berpotensi meninggalkan maskapai penerbangan pelat merah itu dengan utang warisan yang besar. Kondisi ini membuat perseroan menghadapi tantangan di masa mendatang.