Penyaluran Kredit Bank BTPN Nyaris Tembus 150 Triliun di Kuartal I 2023, Terbesar ke UKM
Dia menuturkan, Bank BTPN menyesuaikan kebutuhan dana pihak ketiga (DPK) dengan kebutuhan pendanaan kredit dan likuiditas, sehingga DPK tercatat meningkat 9 persen yoy menjadi Rp116,37 triliun pada akhir Maret 2023, dari Rp106,73 triliun pada akhir Maret 2022.
Pertumbuhan DPK disebabkan oleh peningkatan saldo deposito sebesar 10 persen yoy menjadi Rp76,81 triliun, dari Rp69,71 triliun, dan juga peningkatan saldo current account savings account (CASA) sebesar 7 persen yoy menjadi Rp39,57 triliun, dari Rp37,02 triliun. Sementara rasio CASA turun dari 34,7 persen menjadi 34,0 persen.
"Aset Bank BTPN juga mengalami peningkatan sebesar 6 persen yoy menjadi Rp204,00 triliun pada akhir Triwulan I 2023, dari Rp192,38 triliun," ungkap Henoch.
Bank BTPN turut menjaga rasio likuiditas dan pendanaan berada di tingkat yang sehat, dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) mencapai 240,66 persen dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) 126,65 persen pada 31 Maret 2023. Perseroan mencatat rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) 29,3 persen.
Selain itu Bank BTPN terus meningkatkan berbagai keandalan fitur Jenius, aplikasi life finance solution bagi nasabah digital savvy, melalui proses kokreasi dan kolaborasi dengan para kokreator.