Perajin Batik Menjerit Omzet Turun 50 Persen akibat Covid-19
Selain itu, disediakan parsel dengan motif yang sama antara mukena, sajadah dan masker wajah atau parsel yang berisi pakaian muslim dan sajadah mendapatkan bonus masker wajah dengan motif yang sama pula.
Hasilnya, lanjut Yuli, memang ada pemesanan ke beberapa kota besar, seperti Makasar, Palembang, Jakarta dan beberapa kota di luar jawa, meskipun harganya juga tidak murah karena berkisar Rp250 ribu hingga Rp350 ribu untuk setiap parsel.
Termasuk, pesanan khusus masker dari kain batik yang memang dibuat untuk mengikuti tren permintaan selama Covid-19.
"Jika dijumlahkan, maka omzetnya memang masih kalah jauh dibandingkan momen puasa tahun lalu," ujar Yuli.
Meskipun demikian, dia bersyukur, masih ada penjualan dan pekerjanya masih bisa bekerja selama puasa karena menyelesaikan pesanan sebelum memasuki bulan puasa serta pesanan masker.
Terkait dengan ketersediaan bahan baku, kata Yuli, tidak ada permasalahan, meskipun harganya juga ikut melonjak. Ini karena hampir semua perajin batik mengalami dampak yang sama, akhirnya permintaan bahan baku tidak tinggi sehingga di pasaran masih tersedia stok.
Editor: Dani M Dahwilani