Perajin Batik Menjerit Omzet Turun 50 Persen akibat Covid-19
JAKARTA, iNews.id - Omzet perajin batik turun akibat wabah virus corona (Covid-19). Seperti yang dialami perajin batik tulis khas Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Selama Ramadan, omzet mereka turun lebih dari 50 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Seharusnya Ramadan dan Lebaran menjadi momen bagi mereka meraup keuntungan.
"Seharusnya, momen puasa hingga menjelang Lebaran sangat berarti bagi perajin batik karena banyak pembeli. Tetapi, omzet penjualan batik pada Ramadan tahun ini turun drastis," kata pemilik Sanggar Muria Batik Kudus, Yuli Astuti di Kudus, Minggu (24/5/2020).
Penurunan omzet, kata dia, turun di atas 50 persen karena benar-benar sepi pembeli. Jika sebelumnya bisa menjual hingga ratusan potong kain batik dan batik tulis, selama puasa hingga menjelang Lebaran 2020 tidak banyak pesanan diterima.
Untuk menarik minat pembeli di tengah pandemi Covid-19, dia mencoba membuat pakaian batik tulis lengkap dengan masker dengan motif yang sama.