Perang Israel-Hamas Rentan untuk Negara Berkembang, Ini Imbasnya bagi Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Pengamat ekonomi mengatakan perang Israel-Hamas rentan bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu imbas bagi Indonesia adalah nilai tukar rupiah semakin jeblok.
Pada penutupan perdagangan Kamis (19/10/2023), rupiah tercatat melemah menjadi Rp15.852 per dolar Amerika Serikat (AS). Hal itu, disebabkan perang Israel-Hamas mendorong investor menarik modal dari negara-negara berkembang dan mengamankannya di negara maju, terutama AS.
"Kalau kita melihat kondisi terakhir, ekonomi Amerika sudah relatif lebih stabil. Ini tentu saja akan mendorong aliran modal dan juga kapital ke Amerika yang biasa diikuti dengan penguatan dolar AS," kata Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE), Mohammad Faisal, kepada iNews, di Jakarta, Kamis (19/10/2023).
Faisal mengatakan, meski rupiah mengalami tekanan dari dolar AS, kondisi cadangan devisa Indonesia masih relatif bagus karena kinerja ekspor dan kebijakan moneter pemerintah.
"Jadi ada amunisi untuk kemudian mengintervensi di pasar keuangan dan juga untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah dan saya yakin Bank Indonesia (BI) akan berusaha untuk tidak sampai mencapai tembus ke batas psikologis Rp16.000," ujar Faisal.