Perempuan Ini Jadi Pengusaha Sukses di Usia 92 Tahun, Hartanya Tembus Rp11,54 Triliun
Beberapa tahun kemudian Payden pindah ke Los Angeles untuk bergabung dengan Scudder, Stevens & Clark, perusahaan pengelolaan uang bergengsi. Setelah beberapa kali mencoba promosi, dia menjadi mitra perempuan pertama di perusahaan tersebut. Dia sempat mengalami kegagalan karena tidak bermain golf pada pertemuan tahunan di lapangan khusus pria.
“Mereka mengadakan pertemuan tahunan di lapangan golf yang sangat besar dan bergengsi dan tentu saja mereka tidak mengizinkan perempuan masuk. Jadi, aku duduk di teras,” kata Payden kepada siswa di Notre Dame pada 2011.
Kemudian, pada 1983 dia khawatir akan terjebak di tempat yang sama selama satu dekade dan memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya. Dia pun rekannya Sandra Rygel untuk bergabung dengannya, dengan modal sejumlah uang yang dimilikinya untuk membentuk Payden & Rygel.
Pada saat itu, Payden tidak sepenuhnya yakin bahwa langkah tersebut akan membuahkan hasil.
“Selalu ada kekhawatiran. Ketika saya mendirikan perusahaan, saya khawatir tidak akan mendapatkan klien. Tapi itu tidak masalah,” ucap Payden kepada The Los Angeles Times.
Sejak saat itu dia membangun perusahaannya menjadi salah satu perusahaan manajemen investasi swasta terbesar di AS. Sementara, mantan perusahaannya, Scudder, Stevens & Clark, diakuisisi oleh perusahaan asuransi Swiss, Zurich Insurance Group dengan nilai hampir 1,7 miliar dolar AS pada 1997.
Editor: Aditya Pratama