"Banyuwangi memang kami pilih sebagai pilot project dari teknologi biometric facial recognition sebagai otomatisasi passenger flow, sebelum nantinya diimplementasikan di bandara-bandara lain di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura II,” tuturnya.
Dengan teknologi baru ini, penumpang akan merekam wajah mereka dengan alat yang tersedia. Saat boarding atau naik pesawat, pesawat menuju autogate untuk menempelkan boarding pass dan menjalani verifikasi melalui proses biometrik.
Apabila boarding pass dan wajah sesuai dengan data, maka autogate akan terbuka dan penumpang dipersilahkan menaiki pesawat.
“Melalui biometric facial recognition maka proses boarding saat ini menggunakan autogate tanpa perlu adanya personil yang bertugas, sehingga personil tersebut bisa bertugas di area lain,” ujar Awaluddin.
Editor: Rahmat Fiansyah
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku