Pertamina Optimalisasi Biaya Rp32,8 Triliun di Tengah Naiknya Harga Minyak Dunia
JAKARTA, iNews.id - PT Pertamina (Persero) mampu melakukan optimalisasi biaya sebesar 2,21 miliar dolar AS atau sekitar Rp32,8 triliun. Itu didapat dari program penghematan biaya (cost saving) senilai 1,36 miliar dolar AS, penghindaran biaya (cost avoidance) sebesar 356 juta dolar AS, dan tambahan pendapatan (revenue growth) 495 juta dolar AS.
Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini mengatakan, Pertamina mengembangkan berbagai kebijakan dan strategi bisnis dari sisi keuangan maupun operasional sebagai upaya menghadapi tantangan harga minyak dunia yang melonjak signifikan.
“Kami berupaya mengoptimalkan seluruh biaya serta mengelola aspek finansial perusahaan agar dapat menekan biaya termasuk memprioritaskan proyek-proyek yang memiliki hasil cepat,” kata dia dalam keterangannya, Minggu (19/6/2022).
Dia menjelaskan, selain memperketat finansial, Pertamina juga menerapkan strategi operasional dalam rangka meningkatkan pendapatan yang sebagian besar dijalankan oleh anak usaha, yakni enam subholding.
Pertamina terus meningkatkan produksi dan lifting migas untuk memanfaatkan momentum naiknya harga minyak. Hasilnya, produksi naik 4 persen dan lifting 3 persen.