Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Indonesia Menang di WTO, Uni Eropa Terbukti Diskriminasi Minyak Sawit dan Biofuel
Advertisement . Scroll to see content

Pertemuan Tingkat Menteri CPOPC, Menko Airlangga: Minyak Sawit Solusi Krisis Pangan dan Energi Dunia

Selasa, 19 Juli 2022 - 21:18:00 WIB
 Pertemuan Tingkat Menteri CPOPC, Menko Airlangga: Minyak Sawit Solusi Krisis Pangan dan Energi Dunia
0Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, memimpin Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) ke-10 bersama Menteri Industri Perkebunan dan Komoditi Malaysia, Y.M. Datuk Zuraida Kamaruddin.
Advertisement . Scroll to see content

BALI, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, mengatakan minyak sawit menjadi solusi bagi krisis pangan dan energi dunia. 

Pernyataan itu, disampaikan Menko Airlangga, saat bersama-sama memimpin Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) ke-10 dengan Menteri Industri Perkebunan dan Komoditi Malaysia, Y.M. Datuk Zuraida Kamaruddin, di Nusa Dua Bali, Selasa (19/7/2022).

Menurut dia, pemimpin negara-negara terus melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi krisis pangan dan energi yang sedang melanda dunia saat ini. Dalam hal ini, minyak sawit yang juga merupakan edible oil atau vegetable oil tentu berpotensi untuk menjadi solusi penting yang harus dipertimbangkan. 

Oleh karenanya, negara-negara produsen sawit perlu memanfaatkan momentum meningkatnya permintaan minyak sawit dunia sekaligus terus mendorong
pengakuan terhadap daya saing sawit keberlanjutan secara global.

”Minyak sawit memiliki peran strategis sebagai bagian dari solusi untuk mengatasi krisis pangan dan energi global saat ini. Untuk itu, upaya promosi dan realisasi komitmen keberlanjutan kelapa sawit perlu ditingkatkan, termasuk melalui dialog konstruktif dengan konsumen dan produsen minyak nabati lainnya, serta peningkatan kapasitas dan investasi petani skala kecil,” ujar Menko Airlangga. 

Di kesempatan yang sama, Menteri Zuraida mengungkapkan keyakinannya bahwa permintaan minyak sawit akan tetap kuat di tahun 2022 dengan terbukanya sektor ekonomi dan perbatasan internasional, terutama di sektor pangan. Negara-negara produsen minyak sawit perlu mendorong narasi yang lebih baik tentang minyak sawit di tingkat global. 

Menteri Zuraida juga menegaskan bahwa saat inilah waktu yang tepat bagi negara-negara produsen sawit dengan bantuan negara mitra pengimpor sawit untuk menunjukkan manfaat dari minyak sawit itu sendiri.

Dalam PTM juga dilakukan pembahasan terkait dinamika dan tren peluang serta tantangan dalam pasar minyak nabati global, seperti disrupsi suplai minyak nabati global yang terpengaruh dengan adanya konflik di Ukraina dan proliferasi kebijakan proteksi komoditas pangan pangan.

Sebagai upaya peningkatan kerja sama CPOPC di masa mendatang, PTM juga telah membahas rencana CPOPC untuk menyelenggarakan The G20 Sustainable Vegetable Oil
Summit sekitar bulan November 2022. Pertemuan tersebut bertujuan untuk menyinergikan kerja sama dalam mengatasi tantangan pada rantai pasok minyak nabati.

Dalam kesempatan tersebut, PTM juga mendukung upaya CPOPC membantu Honduras dalam mengatasi kerusakan perkebunan kelapa sawit akibat badai yang terjadi pada tahun 2020. 

Direktur Eksekutif CPOPC menyampaikan laporan kegiatan CPOPC sejak PTM terakhir yang telah dilaksanakan pada bulan Desember 2021. Disoroti pula mengenai proses ratifikasi Protokol Perubahan Piagam CPOPC yang dapat menjadi momentum untuk penguatan kerjasama CPOPC di masa depan.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut