Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mentan Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Nataru: Kalau Harga Naik, Ada yang Tak Beres
Advertisement . Scroll to see content

Petani Tebu Usul Kenaikan HPP Gula Jadi Rp15.000 per Kg, Ini Alasannya

Minggu, 14 Mei 2023 - 08:45:00 WIB
Petani Tebu Usul Kenaikan HPP Gula Jadi Rp15.000 per Kg, Ini Alasannya
Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) mengusulkan penyesuaian Harga Pokok Pembelian (HPP) gula di tingkat petani. (Foto: iNews/Hana Purwani)
Advertisement . Scroll to see content

Selain HPP gula di tingkat petani, salah satu yang menjadi sorotan adalah Harga Acuan Pemerintah (HAP) gula di tingkat pengecer. Menurutnya, HAP gula di tingkat eceran sebaiknya dihapuskan.

"HAP atau HET kami minta untuk dihapus, jadi nggak perlu lagi ada HAP atau Harga Eceran Tertinggi (HET) dengan alasan gula petani ini bukan milik negara ya. Ini milik petani, jadi ini nggak perlu ada HAP atau HET biar harga itu sesuai dengan pasar. Sehingga petani bisa menikmati keuntungan dan tidak terbelenggu dengan HAP atau HET. Ini usulan kami," katanya.

Menurutnya, komoditas gula yang sebagian besar diproduksi oleh petani dan industri tak banyak mendapat dukungan pemerintah sehingga harga jualnya pun tak perlu diintervensi. Ini berbeda dengan komoditas lainnya, seperti BBM dan pupuk subsidi yang biaya produksinya didukung atau disubsidi oleh pemerintah.

"Karena sekarang ini yang full milik negara adalah BBM, ada HET itu wajar. Kemudian pupuk subsidi, ada HET itu wajar juga. Tetapi, pupuk non subsisi ini tidak ada HET, dimana harga bebas jadi itu melonjak tajam ya," ujarnya.

Dia menyebut, saat pemerintah belum memberlakukan HET pada tahun 2015, harga gula di masyarakat cenderung stabil dan terjangkau. Justru, secara historikal, harga gula melonjak tinggi pada tahun 2016 saat pertama kali kebijakan HET gula diterapkan.

"Sebelum 2016 itu gak ada HET atau HAP, harga gula tidak melonjak. Bahkan, harganya mendekati HPP. Artinya, kalau ada kehawatiran HET atau HAP dihapuskan, kemudian harga gula akan melonjak tinggi, itu berlebihan," ucap Nur.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut