Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Proposal Damai Perang Ukraina Untungkan Rusia, Amerika Bantah Isinya Wish Lists Moskow
Advertisement . Scroll to see content

Pipa Nord Stream 1 Kembali Alirkan Gas dari Rusia ke Eropa setelah Berhenti 10 Hari

Jumat, 22 Juli 2022 - 06:50:00 WIB
Pipa Nord Stream 1 Kembali Alirkan Gas dari Rusia ke Eropa setelah Berhenti 10 Hari
Rusia kembali memompa gas melalui pipa terbesarnya ke Eropa pada Kamis setelah pemadaman selama 10 hari. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

FRANKFURT, iNews.id - Rusia kembali memompa gas melalui pipa terbesarnya ke Eropa pada Kamis setelah pemadaman selama 10 hari. Hal ini menghilangkan beberapa kekhawatiran pasokan ke Eropa meski tidak cukup untuk mengakhiri ancaman penjatahan untuk mengatasi potensi musim dingin.

Pasokan melalui Nord Stream-1 yang mengalir di bawah Laut Baltik ke Jerman sempat dihentikan untuk pemeliharaan pada 11 Juli. Namun, sebelum pemadaman itu aliran telah dipotong hingga 40 persen dari kapasitas pipa imbas perselisihan yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina.

Mengutip Reuters, gas yang kembali dialirkan berkapasitas 40 persen, menurut data Nord Stream. Hal ini sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa pasokan dapat dikurangi lebih lanjut atau bahkan dihentikan.

Dimulainya kembali pasokan Nord Stream pada tingkat yang tetap jauh di bawah kapasitas pipa berarti Jerman dan negara Eropa lainnya masih berjuang untuk menemukan cukup gas untuk musim dingin.

“Mengingat 60 persen yang hilang dan ketidakstabilan politik, belum ada alasan untuk memberikan semuanya dengan jelas,” ujar presiden regulator jaringan Jerman Klaus Mueller dikutip, Jumat (22/7/2022).

Aliran gas melalui jalur pipa lain, seperti Ukraina, juga telah turun sejak Rusia menginvasi tetangganya pada Februari.

Jerman dan beberapa negara bagian lain telah mengaktifkan tahap pertama dari rencana darurat yang dalam beberapa kasus dapat menyebabkan penjatahan. Yunani mengatakan pada hari Kamis akan menerapkan pemadaman listrik bergilir sebagai upaya terakhir jika perlu.

Uni Eropa bertujuan untuk memiliki fasilitas penyimpanan gas di seluruh blok 80 persen penuh pada 1 November. Persediaan sekarang sekitar dua pertiga penuh, dengan kecepatan pengisian yang melambat.

Pada laju aliran yang berkurang saat ini, regulator jaringan Jerman mengatakan Jerman akan berjuang untuk mencapai targetnya sendiri yang menargetkan akan dinaikkan menjadi 95 persen pada 1 November. Berlin mengatakan akan memperkenalkan langkah-langkah lain untuk menghemat gas.

"Gangguan lebih lanjut diperkirakan terjadi karena Rusia berusaha meningkatkan tekanan politik dan ekonomi di Eropa saat musim dingin mendekat," ucap analis Wood Mackenzie, Penny Leake.

Untuk mencoba mencegah krisis pasokan musim dingin, Komisi Eropa telah mengusulkan target sukarela untuk semua negara Uni Eropa untuk memotong penggunaan gas sebesar 15 persen dari Agustus hingga Maret dibandingkan dengan penggunaan pada periode yang sama tahun 2016-2021. Proposal Komisi akan memungkinkan Brussels untuk membuat target wajib dalam keadaan darurat pasokan.

"Rusia memeras kami. Rusia menggunakan energi sebagai senjata," kata Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen pada hari Rabu.

Kremlin, yang mengatakan Rusia adalah pemasok energi yang andal, menyalahkan sanksi atas berkurangnya aliran dan membantah tuduhan pemerasan Von der Leyen. "Ini adalah pernyataan yang benar-benar salah," kata juru bicara Dmitry Peskov.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut